Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dengan label Balikpapan Pos

Cantik itu Relatif dan Menyeluruh

Cantik itu sesuatu yang relatif, yang terpancar dari dalam diri seseorang. Cantik itu adalah sesuatu yang menyeluruh, termasuk perilaku, pendapat, cara berpikir, kepribadian, dan cara membawa diri. Demikian pengertian cantik yang harus kita tanamkan ke anak-anak kita. Cantik itu bukan berarti harus berambut lurus, berkulit putih, dan bertubuh tinggi langsing seperti yang biasa kita didapati   di media Televisi maupun majalah-majalah. Arti cantik menjadi sangat komoditif. Sedangkan media tersebut sangat mudah didapati dimana-mana, dan akhirnya mempengaruhi persepsi tentang nilai cantik dalam masyarakat, tanpa memperdulikan batasan usia dan nilai pendidikan. Ada seorang anak yang selalu membasahi rambutnya yang agak bergelombang, agar terlihat lurus. Karena menurut anak tersebut, rambut yang lurus adalah cantik. Atau ada anak yang selalu berbedak tebal agar terlihat putih dan tidak mau terkena sinar matahari, dengan alasan agar cantik dan tidak hitam. Ada juga seorang anak...

MENUMBUHKAN RASA PERCAYA DIRI ANAK

Percaya Diri, atau percaya pada kemampuan sendiri adalah hal penting yang harus dimiliki oleh seseorang. Baik dalam pergaulan, meraih prestasi, maupun dalam karier kita. Sebagai orang tua, dan juga bagi guru prasekolah ( 1 – 6 tahun), hendaknya kita mulai menanamkan rasa percaya diri kepada anak-anak sedini mungkin. Terkadang kata “percaya”, memang mudah diucapkan. Tapi hati kadang tidak sepenuhnya”percaya”. Saat kita bilang pada anak kita, “Mama percaya padamu, nak”. Pasti saat itu juga ada keraguan yang terbesit di pikiran kita. Namun begitu, keraguan tersebut, tidak perlu kita perlihatkan pada anak. Percayalah pada anak, maka anak akan Percaya Diri. Rasa percaya pada anak diuji pada saat  melepas mereka ke sekolah untuk pertama kalinya (Prasekolah). Beragam keraguan dan kekhawatiran biasanya muncul. Bisakah dia tanpa saya. Kalau ada apa- apa bagaimana. Memang, sebelum kita memasukkan mereka ke sekolah, kita harus terlebih dulu mengenal  bagaimana sekolahnya, kepala ...

HARI PERTAMA SEKOLAH

Mengantar  anak ke sekolah untuk pertama kalinya mungkin menimbulkan serangkaian emosi orangtua. Bisa jadi kita merasa bangga, bergairah, dan bahagia. Jika selama ini anak selalu bersama kita di rumah, mungkin kita merasa lega, sebab dalam beberapa hari dalam seminggu, kita memiliki jam-jam bebas. Dan kadang kita mungkin merasa bersalah dengan pikiran seperti itu. Kita mungkin khawatir anak kita belum siap ke sekolah, secara emosional dan perkembangnannya. Kita mungkin merasa sedih karena anak kita bukan lagi seorang bayi. Ya, mereka memang masih kecil, tetapi mereka sudah cukup umur untuk masuk sekolah dan itu menandai tahapan baru kehidupannya. Kita mungkin mengalami perasaan-perasaan ini semuanya sekaligus, sebagian, atau tidak sama sekali. Atau mungkin bisa saja kita merasakan semuanya pada saat yang sama, atau berganti-ganti. Minggu-minggu sebelum sekolah dimulai, anak kita mungkin mengalami bermacam-macam emosi. Mereka mungkin bergairah, bingung, cemas, bahkan tertegun. Me...

MAKNA HARI KARTINI

Tanggal 21 April, adalah hari lahir RA Kartini, pahlawan emansipasi Indonesia. Di sekolah-sekolah, biasa memperingatinya dengan beragam kegiatan. Ada yang memperingatinya dengan pentas seni, peragaan busana, atau karnaval. Makna apa sebenarnya yang bisa sampaikan kepada anak- anak usia dini tentang memperingati Hari Kartini ?             Secara kata, anak-anak mungkin belum memahami arti emansipasi. Yang bisa kita jelaskan kepada mereka adalah bahwa perempuan mempunyai hak yang sama dengan laki-laki untuk mencapai cita-citanya.  Bisa menjadi profesi apa saja. Bisa menjadi pilot, tentara, dokter dan lain-lain.  Anak laki-laki dan perempuan, harus sama-sama rajin belajar untuk bisa meraih cita-cita apapun. Kemuadian mengenai kegiatan peragaan busana atau pentas seni, sebenarnya tujuannya adalah menanamkan rasa nasionalisme dan cinta tanah air kepada mereka, juga menampilkan ketrampilan seni yang telah mereka dapatkan ...

Pentingnya Mengajarkan Antri pada Anak

Mengajarkan antri pada anak termasuk salah satu dalam  pendidikan karakter untuk  anak usia dini.  Pendidikan karakter ini sangat penting,  karena usia dini merupakan masa emas perkembangan ( golden age ) yang keberhasilannya sangat menentukan kualitas anak di masa dewasanya. Montessori menyebutnya dengan periode kepekaan ( sensitive period) . Menurut Freud kegagalan penanaman kepribadian yang baik di usia dini ini akan membentuk pribadi yang bermasalah di masa dewasanya kelak. Kesuksesan orang tua membimbing anaknya dalam mengatasi konflik kepribadian di usia dini sangat menentukan kesuksesan anak dalam kehidupan sosial di masa dewasanya kelak (Erikson, 1968). Mengajarkan anak untuk mengantri, bisa mengembangkan kecerdasan emosionalnya, juga mengembangkan kemampuan anak dalam bersosialisasi dengan lingkungannya.             Beberapa pelajaran dari mengantri, diantaranya adalah : -     ...

SETIAP ANAK ADALAH BIBIT UNGGUL

“Anak lahir seperti kertas yang kosong“, mungkin kalimat tersebut sering kita baca dan dengar. Kondisi anak yang tidak membawa apa-apa  tersebut sesuai dengan teori tabula rasa yang lahir dari empirisme John Locke. Namun benarkah demikian ? Teori ini mengatakan bahwa anak yang baru dilahirkan itu dapat diumpamakan sebagai kertas putih yang belum ditulisi ,  Jadi, sejak lahir anak  itu tidak  mempunyai bakat dan pembawaan apa-apa. Anak  dapat  dibentuk  sekehendak  orangtua dan lingkungannya . Di sini kekuatan ada pada orangtua, pendidik dan lingkungannya. Yang berkuasa atas pembentukan anak. Teori tersebut dilawan teori Navitisme  dari Schopenhauer yang berpendapat bahwa tiap-tiap anak sejak dilahirkan sudah mempunyai berbagai pembawaan yang akan berkembang sendiri  menurut  arahnya masing-masing. Pembawaan anak-anak itu ada baik dan ada yang buruk. Pendidikan tidak perlu dan tidak berkuasa apa-apa. Untuk mengambil kebenaran...

TETAP RIANG DISAAT HUJAN

Musim hujan telah tiba. Hujan bisa saja turun setiap hari, sepanjang hari. Permainan dan aktifitas luar terpaksa tidak bisa dilakukan. Misalnya, bermain sepeda, jalan-jalan, bermain bola, bermain layang-layang, dan lain-lain. Terkadang anak menjadi murung, melihat ke jendela, dan menggerutu, kenapa hujan turun lagi. Sebagai orangtua yang bijak, kita harus bisa menciptakan keceriaan pada anak-anak, dengan permainan yang mengasyikkan, walaupun hujan turun. Beberapa alternatif permainan yang bisa dilakukan, misalnya : 1.       Bermain peran Dunia anak  penuh imajinasi. Mereka bisa berimajinasi menjadi apa saja, siapa saja, dan melakukan apa saja. Ajak anak  bermain peran, baik makro (sebagai pelaku) ataupun mikro (sebagai sutradara). Bermain peran makro, misalnya, untuk perempuan menjadi ibu dengan boneka dan masak-masakannya. Untuk laki-laki bisa menjadi superhero, dengan senjata dan pedangnya. Atau bisa berkemah di bawah meja makan yang besar, di...

PENTINGNYA BERBAGI DIRI DENGAN ANAK

Sebagai orangtua , kita semua pasti mempunyai banyak sekali kesibukan. Untuk orangtua yang bekerja atau berkarier, sudah bisa dipastikan padatnya jadwal kegiatan setiap harinya. Bagi yang berwirausaha, maupun ibu rumah tangga, rutinitas harian yang penuh juga tidak bisa dihindarkan. Banyak orangtua terperangkap dalam upayanya menyeimbangkan jadwal antara pekerjaan kantor, rumahtangga, masyarakat, dan anak-anak. Terkadang tuntutan-tuntutan untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari, bahkan lebih besar lagi bagi orangtua tunggal. Namun yang perlu diingat, masa kanak-kanak anak-anak kita hanya sebentar, Cuma beberapa tahun saja. Apakah kita akan membiarkan masa kanak-kanak mereka berlalu begitu saja, hanya dikarenakan kesibukan kita yang sebenarnya bisa kita agendakan?. Waktu tidak mungkin berulang. Kita tidak mungkin mengkompensasikan waktu yang telah berlalu. Anak-anak tetap akan bertumbuh, dengan ataupun tanpa kita. Akan lebih bijaksana kalau kita memprioritaskan waktu bersama anak-anak...