Langsung ke konten utama

PENTINGNYA BERBAGI DIRI DENGAN ANAK


Sebagai orangtua , kita semua pasti mempunyai banyak sekali kesibukan. Untuk orangtua yang bekerja atau berkarier, sudah bisa dipastikan padatnya jadwal kegiatan setiap harinya. Bagi yang berwirausaha, maupun ibu rumah tangga, rutinitas harian yang penuh juga tidak bisa dihindarkan. Banyak orangtua terperangkap dalam upayanya menyeimbangkan jadwal antara pekerjaan kantor, rumahtangga, masyarakat, dan anak-anak. Terkadang tuntutan-tuntutan untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari, bahkan lebih besar lagi bagi orangtua tunggal. Namun yang perlu diingat, masa kanak-kanak anak-anak kita hanya sebentar, Cuma beberapa tahun saja. Apakah kita akan membiarkan masa kanak-kanak mereka berlalu begitu saja, hanya dikarenakan kesibukan kita yang sebenarnya bisa kita agendakan?. Waktu tidak mungkin berulang.
Kita tidak mungkin mengkompensasikan waktu yang telah berlalu. Anak-anak tetap akan bertumbuh, dengan ataupun tanpa kita. Akan lebih bijaksana kalau kita memprioritaskan waktu bersama anak-anak kita sejak dini. Dan yang harus selalu diingat, betapa cepatnya anak-anak kita tumbuh, dan mereka sangat membutuhkan kehadiran kita dengan waktu yang “berarti” dan “bermakna” untuk mereka.  Yang terpenting bukan sekedar kehadiran, namun perhatian, kasih sayang dan bimbingan kita. Kita terlibat secara penuh dengan tumbuh kembang mereka.
Waktu dan energy kita memang terbatas. Kita perlu mengevaluasi ulang prioritas-prioritas, kegiatan-kegiatan kita, dan komitmen-komitmen kita, dengan mempertimbangkan perkembangan anak-anak kita. Berbagi waktu kita berarti kita perlu bersifat fleksibel dan beradaptasi sesuai kebutuhan mereka. Kita perlu mengimbangi perubahan-perubahan dalam kehidupan mereka dan hadir bagi mereka bukan saja ketika mereka masih kecil, melainkan juga ketika semakin besar.
Ketika kita memberikan waktu kita dengan tulus, dan murah hati, anak-anak kita bisa merasakan dan mengetahui bahwa saat - saat bersama mereka adalah sama pentingnya dengan apapun juga dalam kehidupan kita. Walaupun mereka perlu belajar bahwa kita tidak mugkin menghabiskan seluruh waktu kita memenuhi kebutuhan-kebutuhan mereka.. Namun setidaknya kita bisa memberikan beberapa menit atau jam waktu kita khusus, yang tak terbagi setiap harinya. Mungkin terkadang sulit bagi kita untuk menemukan beberapa menit itu, tetapi bukan berlebihan kalau mereka memintanya.
Ada pepatah mengatakan “Pekerjaan akan menanti sementara kita memperlikhatkan pelangi untuk anak kita. Tetapi pelangi tak akan menanti sementara kita bekerja” .

Semoga kita tetap bisa menjadi orangtua terbaik, yang bisa mengoptimalkan masa emas anak-anak kita…

by Baldwine Honest

( Dimuat di Harian BALIKPAPAN POS. Minggu, 7 Februari 2016 )


Komentar

Postingan populer dari blog ini

HARI PERTAMA SEKOLAH

Mengantar  anak ke sekolah untuk pertama kalinya mungkin menimbulkan serangkaian emosi orangtua. Bisa jadi kita merasa bangga, bergairah, dan bahagia. Jika selama ini anak selalu bersama kita di rumah, mungkin kita merasa lega, sebab dalam beberapa hari dalam seminggu, kita memiliki jam-jam bebas. Dan kadang kita mungkin merasa bersalah dengan pikiran seperti itu. Kita mungkin khawatir anak kita belum siap ke sekolah, secara emosional dan perkembangnannya. Kita mungkin merasa sedih karena anak kita bukan lagi seorang bayi. Ya, mereka memang masih kecil, tetapi mereka sudah cukup umur untuk masuk sekolah dan itu menandai tahapan baru kehidupannya. Kita mungkin mengalami perasaan-perasaan ini semuanya sekaligus, sebagian, atau tidak sama sekali. Atau mungkin bisa saja kita merasakan semuanya pada saat yang sama, atau berganti-ganti. Minggu-minggu sebelum sekolah dimulai, anak kita mungkin mengalami bermacam-macam emosi. Mereka mungkin bergairah, bingung, cemas, bahkan tertegun. Me...

DENGAN PUJIAN, ANAK BELAJAR MENGHARGAI

Pujian adalah salah satu cara kita mengekspresikan kasih sayang kita. Kata-kata pujian bisa memotivasi anak dan membuat mereka merasa dihargai. Pujian memupuk harga diri mereka, dan membantu mereka belajar menghargai siapa mereka dan akan menjadi apa mereka nanti. Memuji anak-anak kita atas upaya-upaya maupun prestasi-prestasi mereka adalah salah satu tugas kita yang terpenting sebagai orangtua. Hendaknya kita tidak ragu-ragu memberikan pujian dengan murah hati. Tidak ada yang namanya terlalu banyak pujian dalam soal mendorong harga diri seorang anak. Dengan memuji, kita membantu anak-anak membangun kepercayaan diri yang dapat mereka manfaatkan ketika kita tidak hadir atau ketika mereka mengalami masa-masa sulit. Tidaklah berlebihan kalau dikatakan bahwa pujian dan penghargaan yang kita berikan kepada anak-anak sekarang bisa bertahan seumur hidup. Ketika kita memuji anak-anak kita, kita juga memberi model tentang bagaimana caranya memperhatikan dan mengekspresikan penghargaan mere...

MENGATASI RASA PEMALU PADA ANAK

Ketika anak mulai mengenal dunia luar, selain keluarga dan lingkungan rumahnya, maka sifat pemalu anak akan terlihat. Ada anak yang terlalu pemalu, ada juga yang terlalu percaya diri.  Mengapa anak kita pemalu? Dan bagaimana mengatasinya? Beberapa situasi yang biasanya dialami anak menjadi pemalu adalah : Bertemu dengan orang yang baru dikenal, tampil didepan orang banyak, atau situasi baru (misalnya sekolah baru, pindah rumah baru). Pada dasarnya, pemalu bukanlah hal yang menjadi masalah atau dipermasalahkan dan bukan merupakan abnormalitas. Akan tetapi, masalah justru muncul akibat sifat pemalu. Misalnya, ketika berada di rumah teman/tetangga, anak ingin buang air kecil tapi malu minta ijin ke toilet,  anakpun menahan keinginan buang air dan akhirnya mengompol. Pemalu juga bisa mengakibatkan anak tidak bisa mengembangkan potensinya, misalnya anak mempunyai bakat menyanyi, tetapi karena pemalu, maka anak tidak mau tampil. Hal ini sangat disayangkan. Untuk mengatasi sifat...