Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dengan label Tribun Kaltim

SOSOK ORANG TUA HEBAT

            Sosok orangtua bagi seorang anak seharusnya menyimbolkan kekuatan, kebijaksanaan, dan kasih sayang. Apabila symbol-simbol tersebut tidak tertangkap jelas, bisa jadi anak akan mencari sendiri sibol yang pas, yang menggambarkan orang tua mereka.             Anak-anak memang mempunyai dunia sendiri yang seolah lepas dari kenyataan. Mereka penuh dengan imajinasi. Sebuah kardur besar, buat anak bisa punya banyak arti. Bisa dianggap rumah, mobil, pesawat, kursi, dan lainnya. Begitupun dengan sosok ayah dan ibu. Anak-anak bisa menggambarkan keduanya dengan sesuatu yang mampu mereka tangkap. Imajinasi mereka kian jauh ketika ayah ibu jarang terlihat di hadapan mereka, misalnya sibuk bekerja.             Dari kenyataan itu, imajinasi anak berkeliaran. Ada yang membayabgkan ayah dan ibu sebagai pencari uang yan...

HARAPAN SEORANG IBU DI RAMADHAN

            Bulan Ramadhan , bulan penuh ampunan dan berkah, bulan yang indah untuk meningkatkan sisi spiritual.   Sebagai manusia biasa, wajar kita mempunyai target untuk memperbaiki ibadah kita, untuk memperbaiki diri dan jiwa kita. Di awal Ramadhan daftar harapan kita biasanya sangat panjang. Misalnya   Ramadhan ini, aku akan memastikan aku shalat tepat waktu, aku akan berpuasa tanpa mengeluh, rumah akan selalu bersih dan rapi, aku akan menjaga kesabaranku, dan lain-lain. Tidak apa-apa, itu adalah daftar terbaik, sehingga kita berusaha menaatinya.             Diantara panjangnya target, semestinya kita juga harus realistis. Sebagai ibu, kita   tahu kondisi kita yang   sering kehabisan tenaga menjelang sore. Juga banyak hal menguji kesabaran,   rengekan si kecil yang membuat kesal, mainan yang masih berantakan, dan sering bahan baku makanan di k...

KEBUTUHAN AFEKSI PADA ANAK

KEBUTUHAN AFEKSI PADA ANAK             Afeksi adalah suatu bentuk kebutuhan cinta dan kasih sayang yang di dalamnya terdapat unsur memberi dan menerima. Afeksi dapat meliputi perasaan kasih sayang, rasa kehangatan dan persahabatan yang ditunjukkan pada orang lain. Setiap orang mempunyai kebutuhan untuk memberi dan menerima afeksi. Saat yang paling penting dalam pemenuhan kebutuhan afeksi adalah pada saat usia dini. Karena, kekurangan afeksi saat usia dini dapat membahayakan perkembangan anak hingga dewasa.             Seorang anak, sejak lahir membutuhkan kasih sayang dari lingkungan terdekatnya. Kita sebagai orang tua harus bisa memenuhi kebutuhan tersebut, dan akan lebih baik sejak anak kita berada di dalam kandungan.             Namun, bisa saja karena suatu hal, anak tidak terpenuhi kebutuhan afeksi tersebu...

ANAK PENURUT, TIDAK SELALU BAIK

ANAK PENURUT, TIDAK SELALU BAIK             Setiap orang tua pasti menginginkan anak-anak mereka tumbuh menjadi anak yang baik dan penurut. Di dalam masyarakat pun, anak yang penurut adalah anak yang bauk dan sopan. Namun benarkah demikian?             Anak yang sangat penurut, biasanya cenderung pasif dan kurang mandiri. Mereka melakukan sesuatu setelah disuruh dan diperintah orangtuanya.   Anak penurut selalu mengiyakan perkataan orangtua tanpa membantah, dan justru hal tersebut salah satu faktor anak   rentan terhadap bully di luar rumah saat anak besar. Ini disebabkan anak tidak terbiasa mengutarakan pendapatnya sendiri pada orang lain. Oleh karena itu, apabila anak kita menolak melakukan sesuatu saat kita memintanya, orang tua mestinya berbangga karena sejak masih kecil, mereka sudah mampu berpendapat.        ...

ERA SUPER KIDS

ERA SUPER KIDS Kebanyakan orangtua saat ini cenderung ingin menjadikan anak mereka “anak super” dari pada “anak rata-rata dan normal” . Bahkan, para orangtua saling berkompetisi dalam mendidik anak, karena sebagian besar percaya “ earlier is better ”. Semakin dini dan cepat dalam menginvestasikan beragam pengetahuan ke dalam diri anak mereka, maka itu akan semakin baik.             Sebetulnya tidak ada yang salah. Anak-anak menjadi begitu sibuknya mengikuti beragam kegiatan yang diinginkan orangtua, seperti les baca tulis, sempoa, renang, basket, balet, piano, melukis, dan banyak lagi lainnya, maka lahirlah anak anak super yang disebut “Super Kids”. Dan tentu saja itu semua  membutuhkan biaya yang tidak sedikit. Apakah harapan orangtua itu tepat? Ternyata hal tersebut berdampak kurang baik terhadap anak, karena anak menjadi tertekan.             Kesibukan yang ...

Mengendalikan Emosi Diri

Mengendalikan Emosi Diri Membersamai anak tanpa amarah adalah suatu tantangan, bukan hanya sekedar angan. Anak tidak membutuhkan orangtua sempurna, mereka hanya ingin bahagia.             Tidak ada sesuatu yang sempurna, pun diri kita sebagai orangtua. Ada suatu saat dimana kita tidak bisa mengendalikan emosi kita, dan anak kitalah sasarannya. Misalnya, kita meniginginkan anak kita untuk mandiri. Dan saat anak mengambil minum, tanpa sengaja gelasnya pecah. Secara spontan kita akan marah, tanpa lebih dulu mendengar penjelasan anak. Dampaknya, selain anak merasa sangat bersalah, maka proses kemandiriannya akan sia-sia. Anak akan takut untuk mengambil minum sendiri. Rasa Percaya Diri anak akan menurun drastis.             Berdasarkan penelitian yang dilakukan Lise Gilot dari Fakultas Kedokteran Chicago, memarahi anak dapat mengganggu struktur otak anak. Suara keras ...

Mindfull Parenting

MINDFULL PARENTING               Ada tantangan tersendiri ketika mengasuh dan mendidik anak di jaman sekarang. Hubungan yang renggang sering terjadi karena orang tua dan anak masing-masing merasa benar. Ada sebuah teori pengasuhan yang bisa membangun hubungan yang harmonis antara orang tua dan anak dari Siegel dan Hartzell (2003), yang bias kita terapkan dalam mengasuh dan mendidik anak kita, yaitu Mindfull Parenting . Mindful Parenting artinya “Mengasuh berkesadaran” dimana mengacu pada kesadaran orang tua dalam mengasuh yang mengacu pada konsep yang berkesadaran, eling dari pikiran, ucapan dan perilaku yang kurang pantas. Konsep pengasuhan ini sebenarnya sangat mudah untuk diadopsi jika orang tua memiliki perhatian yang benar dan sadar menerima pengalaman saat ini (present moment ),  sehingga orangtua bisa memadukan antara pendengaran dan perhatian penuh. Beberapa hal dalam Mindful parenting tersebut bisa kita praktek kan, yaitu :...

Jangan Tergesa-gesa, Ibu…

            “Tergesa-gesa membuat kita semakin terlamat”. Ini adalah kalimat bujak yang bisa kita cermati. Orang yang  tergesa-gesa ketika hendak berangkat ke luar rumah,  biasanya malah ada saja barang bawannya yang tertinggal. Dan ketikan ia harus kembali lagi masuk rumah untuk mengambil barang yang tertinggal itu, sesungguhnya ia telah memperlambat atau menghambat sendiri langkahnya. Ia akan tambah terlambat, hustru karena ketergesaan yang ia lakukan. Contoh ini hanya ingin menjelaskan kepada kita bahwa tergesa-gesa tidak perlu kita lakukan, meskipun dengan alasan untuk mempercepat pekerjaan.             Demikian juga ketika kita hendak berinteraksi dengan bayi. Ketergesaan hanya akan membuat bayi semakin tidak nyaman. Bayi juga menangkap interaksi yang dingin dari orangtuanya. Ia tidak merasakan kehangatan. Jika dalam sehari terjadi rutinitas yang dikerjakan d...

CERDAS PENDENGARAN

Dalam rahim seorang ibu,  indra pendengaran merupakan indra pertama yang dihidupkan oleh Allah pada sang calon bayi. Ternyata ada makna dalam penciptaan tersebut, yaitu orangtua dituntut untuk menjaga perkataan, karena sang janin adalah pendengar yang baik. Perkataan yang lembut akan membuat calon bayi nyaman, sedangkan perkataan buruk akan menanamkan hal yang negatif. . Bayi mempunyai  telinga yang  sangat sensitif terhadap kualitas suara dan pola intonasi yang berbeda. Bahkan tampaknya dapat mendeteksi perbedaan antara tinggi rendahnya nada suara dari laki-laki dan perempuan. Inilah salah satu alasan mengapa bayi mampu merespon irama yang digunakan orang dewasa ketika berbicara dengannya. Orang tua perlu memanfaatkan hal tersebut dengan mengajak bayinya berbicara sesering mungkin untuk membantu mengembangkan kemampuan bahasa yang penting bagi anak. Menurut Yusron Aminulloh, seorang penulis dan Master Trainer Menebar Energi Positif (MEP) ,indra pendengaran ini san...

BERSAMA MENDIDIK ANAK

Setiap anak adalah bibit unggul. Namun untuk tumbuh menjadi pohon yang bermanfaat, maka dia butuh dipupuk, disiram, dilindungi, dirawat, dan cukup cahaya matahari. Seorang anak tidak bisa tumbuh dengan sendirinya, dia membutuhkan kasih sayang dan pendidikan dari orangtuanya, sekolah tempat dia belajar, dan masyarakat yang mendukung. Kerjasama dan kemitraan yang baik antara keluarga, satuan pendidikan dan masyarakat bisa membuat suasana dan lingkungan belajar yang aman dan nyaman bagi anak.         Menurut UU  SISDIKNAS 20/2003 pasal 6 ayat 2  mengatakan bahwa  ‘ Setiap warga Negara ikut bertanggung jawab terhadap keberlangsungan penyelenggaraan pendidikan’. Dalam hal ini,  tanggung jawab bersama antara keluarga, masyarakat dan pemerintah (tripusat pendidikan).   Sekolah adalah fase kedua dari pendidikan pertama dalam keluarga, karena pendidikan pertama dan utama diperoleh anak dari keluarganya. Pada masa inilah pelet...

Cerdas Adversity (AQ) melalui Puasa

            Kecerdasan ternyata tidak hanya IQ (Cerdas Intelektual), EQ (Cerdas Emosi) dan SQ (Cerdas Spiritual). Namun, menurut Paul G. Stoltz, setelah melakukan penelitian panjang, ada sebuah kecerdasan baru yang disebut AQ atau Adversity Quotient. Menurutnya AQ adalah Kecerdasan menghadapi kesulitan atau hambatan dan kemampuan bertahan dalam berbagai kesulitan hidup dan tantangan yang dialaminya. Faktor dominan pembentuk AQ adalah sikap pantang menyerah. AQ akan menjadi faktor penentu sukses, jika orang lain gagal, sementara kesempatan dan peluang yang dimiliki sama. Sebagai gambaran, Stoltz memakai terminology para pendaki gunung. Ada tipe quitter (yang menyerah), camper (berhenti di tengah jalan) dan tipe climber (pendaki yang mencapai puncak).    Kita sebagai orangtua, harus bisa menjadi tipe climber, gigih dan pantang menyerah, dan tentu saja bisa mendidik anak-anak kita menjadi seorang climber, dengan kecerdasan seimbang antara IQ,...

MENGAJARKAN DISIPLIN PADA ANAK

            Mengajarkan disiplin pada anak sebenarnya sudah dapat dimulai sejak bayi, seperti mengajarkan waktu makan, waktu tidur, dan rutinitas lainnya. Namun tentu saja harus disesuaikan dengan usia dan perkembangan setiap anak. Pada usia balita, anak mulai belajar untuk mengontrol tubuh dan perilakunya, sehingga merupakan waktu yang tepat untuk pendidikan disiplin.             Apa arti disiplin sebenarnya? Kebanyakan orang mengartikan disiplin sebagai memberikan hukuman bila anak berperilaku buruk atau sebaliknya mendidik anak untuk berperilaku baik. Pengertian disiplin yang  sebenarnya adalah membina perilaku dan kebiasaan baik yang dapat diterima dan membantu anak menjadi semakin mandiri dan bertanggung jawab terhadap dirinya dan orang lain.             Setiap keluarga mempunyai bentuk pendekatan disiplin y...

SAAT ANAK MERASA TAKUT

            Imajinasi anak semakin berkembang di saat anak berusia 2 tahun.  Mereka ,menjadi cepat takut terhadap sesuatu yang terkadang tidak rasional. Kebanyakan anak takut akan gelap dan suara guntur. Derajat ketakutan setiap anak berbeda-beda, dan ini merupakam proses salami yang normal dijalani masing-masing anak.             Karena sifat anak yang peniru, umumnya rasa takut anak karena terpengaruh dari rasa takut orangtuanya. Apabila kita berusaha menunjukkan bahwa kita tidak takut atau cemas terhadap apapun, maka anak juga akan merasa nyaman. Berusaha juga untuk menginstropeksi diri, karena rasa tidak aman dan ketakutan anak dapat timbul dari sikap dan perilaku atau konflik orangtua.             Walaupun terkadang tidak rasional, namun kita harus bisa merasakan apa yang dirasakan anak, dan membantu mengata...