Langsung ke konten utama

CERDAS PENDENGARAN


Dalam rahim seorang ibu,  indra pendengaran merupakan indra pertama yang dihidupkan oleh Allah pada sang calon bayi. Ternyata ada makna dalam penciptaan tersebut, yaitu orangtua dituntut untuk menjaga perkataan, karena sang janin adalah pendengar yang baik. Perkataan yang lembut akan membuat calon bayi nyaman, sedangkan perkataan buruk akan menanamkan hal yang negatif..
Bayi mempunyai  telinga yang  sangat sensitif terhadap kualitas suara dan pola intonasi yang berbeda. Bahkan tampaknya dapat mendeteksi perbedaan antara tinggi rendahnya nada suara dari laki-laki dan perempuan. Inilah salah satu alasan mengapa bayi mampu merespon irama yang digunakan orang dewasa ketika berbicara dengannya. Orang tua perlu memanfaatkan hal tersebut dengan mengajak bayinya berbicara sesering mungkin untuk membantu mengembangkan kemampuan bahasa yang penting bagi anak.
Menurut Yusron Aminulloh, seorang penulis dan Master Trainer Menebar Energi Positif (MEP) ,indra pendengaran ini sangat berpengaruh terhadap kecerdasan anak sampai dewasa, atau biasa dia sebut dengan Cerdas Pendengaran. Orang yang Cerdas Pendengaran, akan berperilaku baik, peka terhadap lingkungan, dan apabila menjadi pemimpin akan mudah menerima kritik.

Beberapa hal yang bisa dilakukan agar anak Cerdas Pendengaran adalah sebagai berikut :
1.      Sejak kecil indra pendengaran anak perlu dilatih dan  perlu dicerdaskan dengan mendengar suara dzikir, bacaan ayat suci dan shawalat bagi orang muslim dan lagu kerohanian bagi yang beragama lain, yang menyejukkan.
Alunan ayat, doa dan lagu yang menentramkan hati, akan menstimulasi kecerdasan pendengaran, juga menstimulasi kecerdasan spiritual dalam diri anak.  
2.      Dengarkan irama musik dengan nada lembut kepada anak. Dari beberapa hasil penelitian menyebutkan bahwa anak  akan merasa tenang ketika mendengar musik atau suara-suara dengan melodi harmoni
3.      Berbicara dan berkomunikasi pada anak dengan  intonasi yang lembut dan sopan.
Intonasi sangat berpengaruh pada Cerdas Pendengaran. Apabila yang didengar anak intonasi tinggi penuh kemarahan, maka anak merasa tidak nyaman dan tertekan.
Sebaliknya apabila saat berkomunikasi, orangtua berbicara sopan, dengan intonasi teratur. Maka apapun yang disampaikan akan mebih mudah dipahami.
4.      Menjaga keselarasan keluarga.
Hindari marah-marah dengan pasangan di depan anak. Keluarga harmonis, akan menciptakan anak-anak yang cerdas. Anak akan terstimulasi kecerdasannya dari hal-hal baik yang didengar dan dialaminya.


Lingkungan rumah yang dihiasi dengan ribuan kata dan kalimat orang tua yang lembut akan melatih anak menjadi lembut dan peka terhadap lingkungan. Ia lebih mudah mendengar dan akan mampu menangkap secara jernih, karena pendengarannya cerdas dan dilatih sejak dini. Kebiasaan menata pendengaran dengan tepat akan melahirkan kebiasaan yang benar. Anak dengan Cerdas Pendengaran, akan menjadi Anak berkarakter baik, yang bisa bermanfaat untuk lingkungan dimanapun berada.

( Dimuat di harian TRIBUN KALTIM, 21 Mei 2017)

by Baldwine Honest Gunarto, M.Pd\



Komentar

Postingan populer dari blog ini

HARI PERTAMA SEKOLAH

Mengantar  anak ke sekolah untuk pertama kalinya mungkin menimbulkan serangkaian emosi orangtua. Bisa jadi kita merasa bangga, bergairah, dan bahagia. Jika selama ini anak selalu bersama kita di rumah, mungkin kita merasa lega, sebab dalam beberapa hari dalam seminggu, kita memiliki jam-jam bebas. Dan kadang kita mungkin merasa bersalah dengan pikiran seperti itu. Kita mungkin khawatir anak kita belum siap ke sekolah, secara emosional dan perkembangnannya. Kita mungkin merasa sedih karena anak kita bukan lagi seorang bayi. Ya, mereka memang masih kecil, tetapi mereka sudah cukup umur untuk masuk sekolah dan itu menandai tahapan baru kehidupannya. Kita mungkin mengalami perasaan-perasaan ini semuanya sekaligus, sebagian, atau tidak sama sekali. Atau mungkin bisa saja kita merasakan semuanya pada saat yang sama, atau berganti-ganti. Minggu-minggu sebelum sekolah dimulai, anak kita mungkin mengalami bermacam-macam emosi. Mereka mungkin bergairah, bingung, cemas, bahkan tertegun. Me...

DENGAN PUJIAN, ANAK BELAJAR MENGHARGAI

Pujian adalah salah satu cara kita mengekspresikan kasih sayang kita. Kata-kata pujian bisa memotivasi anak dan membuat mereka merasa dihargai. Pujian memupuk harga diri mereka, dan membantu mereka belajar menghargai siapa mereka dan akan menjadi apa mereka nanti. Memuji anak-anak kita atas upaya-upaya maupun prestasi-prestasi mereka adalah salah satu tugas kita yang terpenting sebagai orangtua. Hendaknya kita tidak ragu-ragu memberikan pujian dengan murah hati. Tidak ada yang namanya terlalu banyak pujian dalam soal mendorong harga diri seorang anak. Dengan memuji, kita membantu anak-anak membangun kepercayaan diri yang dapat mereka manfaatkan ketika kita tidak hadir atau ketika mereka mengalami masa-masa sulit. Tidaklah berlebihan kalau dikatakan bahwa pujian dan penghargaan yang kita berikan kepada anak-anak sekarang bisa bertahan seumur hidup. Ketika kita memuji anak-anak kita, kita juga memberi model tentang bagaimana caranya memperhatikan dan mengekspresikan penghargaan mere...

MENGATASI RASA PEMALU PADA ANAK

Ketika anak mulai mengenal dunia luar, selain keluarga dan lingkungan rumahnya, maka sifat pemalu anak akan terlihat. Ada anak yang terlalu pemalu, ada juga yang terlalu percaya diri.  Mengapa anak kita pemalu? Dan bagaimana mengatasinya? Beberapa situasi yang biasanya dialami anak menjadi pemalu adalah : Bertemu dengan orang yang baru dikenal, tampil didepan orang banyak, atau situasi baru (misalnya sekolah baru, pindah rumah baru). Pada dasarnya, pemalu bukanlah hal yang menjadi masalah atau dipermasalahkan dan bukan merupakan abnormalitas. Akan tetapi, masalah justru muncul akibat sifat pemalu. Misalnya, ketika berada di rumah teman/tetangga, anak ingin buang air kecil tapi malu minta ijin ke toilet,  anakpun menahan keinginan buang air dan akhirnya mengompol. Pemalu juga bisa mengakibatkan anak tidak bisa mengembangkan potensinya, misalnya anak mempunyai bakat menyanyi, tetapi karena pemalu, maka anak tidak mau tampil. Hal ini sangat disayangkan. Untuk mengatasi sifat...