Menurut bapak pendidikan kita, Ki Hajar
Dewantara, terdapat tiga daya dalam diri manusia, yaitu
daya cipta (kognitif), daya rasa (afektif), dan daya karsa (konatif). Untuk
menjadi menusia yang seutuhnya, maka daya-daya itu harus diwujudkan dan
dikembangkan, yaitu dengan pendidikan.
Mendidik anak harus menyeluruh, seperti ungkapan: “educate
the head, the heart, and the hand !”. Dengan head, manusia akan
memilki pengetahuan yang luas tentang apa saja yang ada di alam ini.
Dengan heart, manusia akan mampu menghargai dan
menghormati sesamanya, dan dengan hand, manusia
akan mampu berkarya dengan pengetahuan yang ia miliki. Seorang anak harus menjadi anak yang cerdas, sehat fisik dan mental, dapat
memanusiakan manusia, mencintai sesama makhluk, memilki rasa tanggung
jawab dan berguna bagi masyarakat.
Lingkungan keluarga merupakan
lingkungan pendidikan yang pertama , karena dalam keluarga inilah anak pertama-tama
mendapatkan didikan dan bimbingan. Juga dikatakan lingkungan yang utama, karena
sebagian besar dari kehidupan anak adalah di dalam keluarga, sehingga
pendidikan yang paling banyak diterima oleh anak adalah dalam keluaga.
Tugas utama dari keluarga bagi
pendidikan anak adalah sebagai peletak dasar bagi pendidikan. Sifat dan tabiat
anak sebagian besar diambil dari kedua orang tuanya dan dari anggota kelurga
yang lain. Bagi seorang anak keluarga merupakan tempat di mana dia membentuk pribadi diri, membentuk karakter
diri, dan pertama kali belajar tentang sosialisasi Dengan demikian jelaslah bahwa orang yang
pertama dan utama bertanggung jawab terhadap kelangsungan hidup dan pendidikan
anak adalah orang tua.
Keterlibatan dan kasih sayang
orangtua, baik peran ayah dan ibu sangat
mempengaruhi perkembangan dan kecerdasan anak. Mereka harus melibatkan diri secara langsung untuk membantu
perkembangan psikologi yang positif.
Orangtua yang baik, adalah orangtua yang bisa
mendidi anak-anaknya berkembang optimal, baik head, heart, maupun handnya.
Untuk anak usia dini, tentu saja dengan kegiatan yang menyenangkan, pembiasaan
kegiatan-kegiatan yang baik, menjadi model terbaik bagi anak, dan dengan
aktivitas yang menggunakan semua indra . Anak akan melihat, belajar
dan meniru dari bagaimana kita
berinteraksi dengan mereka.
Sebagai orangtua, kita
juga harus cerdas (Head). Menambah ilmu
kita tentang mendidik anak, baik dari membaca, mengikuti berbagai seminar, atau
dari orang yang lebih berpengalaman. Orang tua juga harus ikhlas dan penuh
kasih sayang (Heart). Mendidik harus dengan hati dan selalu berkomunikasi dengan anak dengan bahasa
cinta. Selain itu, tentu saja harus kreatif (Hand). Menciptakan lingkungan
pembelajaran yang bisa menstimulasi
kecerdasan anak.
Keluarga merupakan
institusi pertama yang hampir seluruh pergerakannya ditiru oleh anak, karena pada
dasarnya, keluarga merupakan sumber panutan bagi anak. Dari keluargalah anak
belajar banyak hal. Marilah kita mendidik anak-anak kita secara menyeluruh,
berawal dari keluarga..
Selamat hari Pendidikan nasional, selamat hari Keluarga
Oleh
: Baldwine Honest Gunarto, M.Pd
Dosen Universitas Terbuka Samarinda
Dimuat
di majalah TAB Borneo
Komentar
Posting Komentar