Langsung ke konten utama

HARAPAN SEORANG IBU DI RAMADHAN



            Bulan Ramadhan , bulan penuh ampunan dan berkah, bulan yang indah untuk meningkatkan sisi spiritual.  Sebagai manusia biasa, wajar kita mempunyai target untuk memperbaiki ibadah kita, untuk memperbaiki diri dan jiwa kita. Di awal Ramadhan daftar harapan kita biasanya sangat panjang. Misalnya  Ramadhan ini, aku akan memastikan aku shalat tepat waktu, aku akan berpuasa tanpa mengeluh, rumah akan selalu bersih dan rapi, aku akan menjaga kesabaranku, dan lain-lain. Tidak apa-apa, itu adalah daftar terbaik, sehingga kita berusaha menaatinya.
            Diantara panjangnya target, semestinya kita juga harus realistis. Sebagai ibu, kita  tahu kondisi kita yang  sering kehabisan tenaga menjelang sore. Juga banyak hal menguji kesabaran,  rengekan si kecil yang membuat kesal, mainan yang masih berantakan, dan sering bahan baku makanan di kulkas yang belum sempat terolah.
            Semua orang ingin berbuat yang terbaik, namun kembali ke realita, ada beberapa hal yang bisa kita lakukan, dan ada hal lain yang tidak bisa kita capai.
Hal ini bukan berarti kita harus melupakan Ramadhan kita. Kita hanya perlu mengetahui kapasitas kita sendiri dan bekerja dengan sumber daya yang kita miliki. Berikut adalah beberapa tips untuk berbuat yang terbaik di bulan suci Ramadhan .
1.      Buat rencana
Duduk dan luangkan waktu untuk merencanakannya. Tidak ada gunanya menjalani ibadah bulan Ramadhan dalam semangat di awal dan kemudian frustasi. Tulis rencana kita, dan kebiasaan buruk apa yang ingin kita hilangkan.
2.      Jujurlah pada diri sendiri
Kita tidak harus menjadi super mom dan kita bukanlah robot. Katakan pada diri sendiri dengan rendah hati bahwa kita adalah hamba Allah yang tidak sempurna. Semua kita lakukan karena Allah semata.
Menghadapi anak-anak dan kewajiban agama mungkin tidak selalu mudah, tapi tidak harus eksklusif. Cobalah untuk memasukkan anak-anak  ke Ibadah kita, seperti membaca ayat pendek untuk mereka atau membaca Sirah bersama-sama.
Untuk aktivitas di dalam ruangan bersama anak-anak, rencanakan mungkin aktivitas kecil sehari yang setiap orang bisa lakukan bersama, dan kemudian biarkan anak-anak bermain seperti biasanya.
Jika  memiliki aktivitas di luar, pilah dan pilih yang tidak menyebabkan beban. Rencanakan acara yang dekat dan tidak memerlukan energi terlalu banyak.
3.      Tingkatkan Keikhlasan dengan amal sholeh yang ada
Semua perbuatan baik harus dilakukan dengan ikhlas. Setiap perubahan harus dilakukan untuk Allah saja. Perbaharui niat kita setiap hari untuk menyenangkan Allah.
Pahala ibadah dilipatgandakan selama bulan Ramadhan. Bahkan pekerjaan biasa seperti menyapu lantai dan mencuci memberi kontribusi pada perbuatan baik seseorang.
4.      Amal terbaik adalah amal yang istiqomah
Amal sholeh terbaik adalah yang konsisten atau istiqomah. Membaca satu halaman Alquran setiap hari mungkin tidak akan terasa semudah membaca 1 Juz sehari, tapi selama satu halaman sehari dilakukan terus, dan tetap konsisten, ada banyak berkah dalam hal itu juga.
Pujilah Allah sepanjang hari. Menjaga dzikir kepada Allah memudahkan kita menghalau rintangan. Saat sedang merapikan, saat menghibur balita, atau saat memasak.
Ingatlah Allah, karena Dia akan mengingat kita dan Dia akan mencatat semua hal yang telah kita lakukan selama bulan Ramadhan, bahkan perbuatan terkecil sekalipun, seperti tersenyum pada suami tercinta.

Ramadhan adalah bulan untuk peningkatan iman, tapi mudah untuk mendapatkan kewalahan pada saat bersamaan. Meski banyak ibu kerepotan dengan jadwal harian, bukan berarti kita harus melupakan seluruh bulan Ramadhan karena alasan ini. Dan yang paling penting, selalu berdoa untuk yang terbaik.

Oleh : Baldwine Honest Gunarto, M.Pd
Dimuat di Tribun Kaltim, Minggu, 20 Mei 2018

Komentar

Postingan populer dari blog ini

HARI PERTAMA SEKOLAH

Mengantar  anak ke sekolah untuk pertama kalinya mungkin menimbulkan serangkaian emosi orangtua. Bisa jadi kita merasa bangga, bergairah, dan bahagia. Jika selama ini anak selalu bersama kita di rumah, mungkin kita merasa lega, sebab dalam beberapa hari dalam seminggu, kita memiliki jam-jam bebas. Dan kadang kita mungkin merasa bersalah dengan pikiran seperti itu. Kita mungkin khawatir anak kita belum siap ke sekolah, secara emosional dan perkembangnannya. Kita mungkin merasa sedih karena anak kita bukan lagi seorang bayi. Ya, mereka memang masih kecil, tetapi mereka sudah cukup umur untuk masuk sekolah dan itu menandai tahapan baru kehidupannya. Kita mungkin mengalami perasaan-perasaan ini semuanya sekaligus, sebagian, atau tidak sama sekali. Atau mungkin bisa saja kita merasakan semuanya pada saat yang sama, atau berganti-ganti. Minggu-minggu sebelum sekolah dimulai, anak kita mungkin mengalami bermacam-macam emosi. Mereka mungkin bergairah, bingung, cemas, bahkan tertegun. Me...

DENGAN PUJIAN, ANAK BELAJAR MENGHARGAI

Pujian adalah salah satu cara kita mengekspresikan kasih sayang kita. Kata-kata pujian bisa memotivasi anak dan membuat mereka merasa dihargai. Pujian memupuk harga diri mereka, dan membantu mereka belajar menghargai siapa mereka dan akan menjadi apa mereka nanti. Memuji anak-anak kita atas upaya-upaya maupun prestasi-prestasi mereka adalah salah satu tugas kita yang terpenting sebagai orangtua. Hendaknya kita tidak ragu-ragu memberikan pujian dengan murah hati. Tidak ada yang namanya terlalu banyak pujian dalam soal mendorong harga diri seorang anak. Dengan memuji, kita membantu anak-anak membangun kepercayaan diri yang dapat mereka manfaatkan ketika kita tidak hadir atau ketika mereka mengalami masa-masa sulit. Tidaklah berlebihan kalau dikatakan bahwa pujian dan penghargaan yang kita berikan kepada anak-anak sekarang bisa bertahan seumur hidup. Ketika kita memuji anak-anak kita, kita juga memberi model tentang bagaimana caranya memperhatikan dan mengekspresikan penghargaan mere...

MENGATASI RASA PEMALU PADA ANAK

Ketika anak mulai mengenal dunia luar, selain keluarga dan lingkungan rumahnya, maka sifat pemalu anak akan terlihat. Ada anak yang terlalu pemalu, ada juga yang terlalu percaya diri.  Mengapa anak kita pemalu? Dan bagaimana mengatasinya? Beberapa situasi yang biasanya dialami anak menjadi pemalu adalah : Bertemu dengan orang yang baru dikenal, tampil didepan orang banyak, atau situasi baru (misalnya sekolah baru, pindah rumah baru). Pada dasarnya, pemalu bukanlah hal yang menjadi masalah atau dipermasalahkan dan bukan merupakan abnormalitas. Akan tetapi, masalah justru muncul akibat sifat pemalu. Misalnya, ketika berada di rumah teman/tetangga, anak ingin buang air kecil tapi malu minta ijin ke toilet,  anakpun menahan keinginan buang air dan akhirnya mengompol. Pemalu juga bisa mengakibatkan anak tidak bisa mengembangkan potensinya, misalnya anak mempunyai bakat menyanyi, tetapi karena pemalu, maka anak tidak mau tampil. Hal ini sangat disayangkan. Untuk mengatasi sifat...