Seorang ibu, dalam mengasuh anak
sendiri, pasti bertemu dengan anak orang lain.
Terkadang kita, mendapati diri dalam posisi harus mendisiplinkan anak
orang lain. Apakah itu seorang bocah laki-laki di taman bermain yang selalu
memaksa mendaki perosotan saat putri kita sedang mencoba meluncur turun, atau
seorang gadis cilik tetangga yang selalu
meninju lengan anak kita setiap hari saat bermain di halaman. Akan ada saat
dimana seorang ibu harus turun tangan dan mengambil tindakan atas anak orang
lain.
Sebenarnya kita berada dalam situasi
yang membingungkan, karena berbagai sebab. Apakah kita membiarkan anak kita
memecahlan sendiri masalah-masalah tersebut ? Ataukah perlu mencari orangtua
anak yang mengganggu dan memintanya menangani keadaan ? Ataukah kita menegur
sendiri si anak lain tersebut dan memintanya bermain di tempat lain ?
Yang sebenarnya adalah, ketiga
solusi di atas sama – sama benar dalam situasi tertentu. Anak kita bisa
memecahkan sendiri masalahnya, asalkan dia tidak terluka, dan kadang-kadang
memang lebih baik membiarkan demikian. Kalau anak kita sampai menangis, mungkin
ada baiknya kita mendekati kedua anak
itu dan menjelaslan cara bersikap yang baik. Sebaiknya kita bersikap obyektif
saat menjelaskan aturan mainnya, sehingga cukup untuk mengubah tingkah laku
anak, dan tidak terasa pilih kasih.
Namun, seandainya hal tersebut juga
gagal, kita dapat melibatkan orang tua atau pengasuh si anak yang menimbulkan
masalah tersebut. Hanya saja, ada sementara orang tua yang tersinggung apabila
ada orang mengisyaratkan anak mereka bertingkah laku buruk. Sebaiknya mengajak berbicara pada orangtua
tersebut dengan ramah, dan mengajak berdiskusi. Dengan cara ini, yang
difokuskan adalah memecahkan masalah, bukan menyalahkan si anak dan membuat
orangtuanya merasa diserang. Kita mesti
berhati-hati dalam menyusun kata.
Yang pasti, kita harus bisa menahan
diri untuk tidak membentak anak orang lain, apalagi mencubit mereka, seperti
kalau kita menahan diri untuk tidak membentak anak kita sendiri. Bersabar, dan
mencari solusi yang tepat. Kita
bayangkan saja apabila anak kita berada di posisi yang mengganggu anak orang
lain, bagaimana jika anak kita dibentak di perlakukan keras oleh orangtua anak
tersebut.
Anak-anak tidak mempunyai rasa
dendam. Bisa jadi hari ini mereka
bertengkar, namun besok mereka akan lupa dan bermain bersama lagi.
Semoga saja, kita semua dapat menjadi ibu yang bijaksana, baik terhadap anak
kita sendiri, maupun terhadap anak orang
lain.
Oleh : Baldwine Honest Gunarto, M.Pd
Dimuat di Tribun Kaltim, Minggu, 20 Agustus 2017
Komentar
Posting Komentar