Langsung ke konten utama

ROMANTISME MENGANTAR ANAK KE SEKOLAH



            Waktu tidak pernah berhenti. Terus saja berjalan hari demi hari. Anak-anak kita akan tumbuh semakin besar, dari seorang kanak-kanak menjadi remaja. Ada sebuah aktifitas yang kadang tidak kita sadari merupakan sebuah peristiwa penting dalam menemani pertumbuhan mereka. Sesuatu yang membahagiakan bila mengenangnya. Aktifitas tersebut adalah “Mengantar mereka ke sekolah”.
            Mungkin ada banyak alasan orangtua tidak bisa mengantarkan anaknya ke sekolah, bisa jadi karena banyaknya pekerjaan, bekerja di luar kota, atau karena jarak tempuh sekolah yang tidak terlalu jauh. Namun, sebaiknya, sempatkanlah mengantarkan anak ke sekolah, walaupun tidak setiap hari, karena momen tersebut sangat berharga bagi anak.
            Dalam perjalanan ke sekolah, kita bisa berbincang sesuatu yang ringan namun menumbulkan kedekatan secara emosional. Apabila berboncengan menggunakan sepeda motor, rasa kasih sayang kita bisa dirasakan anak dengan dekapannya yang erat.  Sesampai di sekolah, ada rasa bahagia dan haru saat anak mencium tangan kita, berpamitan menuju ke halaman sekolahnya. Saat seperti itu, panjatkanlah doa terbaik untuk anak kita.
Kecuali sisi romantis, ternyata ada banyak manfaat saat kita bisa menyempatkan diri mengantar anak sekolah, yaitu :
1.       Lebih dekat dengan anak
2.       Anak-anak akan merasa aman dan nyaman
3.       Membuat hubungan komunikasi yang semakin baik
4.      Terhindar dari ancaman kejahatan di luar rumah
5.      Dapat mengontrol dan mengawasi anak-anak dengan baik
6.      Orang tua juga dapat meningkatkan komunikasi yang baik dengan pihak sekolah.

Kesibukan yang super padat, terkadang membuat hubungan orang tua dengan anak-anak menjadi kurang erat, sehingga komunikasi kurang baik. Kalau memungkinkan dan memiliki banyak waktu, dampingilah anak-anak kita saat berangkat sekolah, dan menjemputnya.
Untuk ayah dan ibu bekerja,  jangan lewatkan saat berharga dengan anak, dengan  mengantarkan mereka ke sekolah. Sempatkanlah waktu meski seminggu sekali, karena banyak orang tua yang ingin merasakan masa romantis bersama anak namun terkendala waktu yang tidak memungkinkan. Sehingga ada yang mengambil cuti demi bisa mengantar jemput anaknya. Karena mereka paham benar, saat anak besar, momen tersebut tidak akan pernah terulang lagi.

Oleh : Baldwine Honest, M.Pd
Dimuat di Tribun Kaltim, Minggu,18 Maret 2018


            

Komentar

Postingan populer dari blog ini

HARI PERTAMA SEKOLAH

Mengantar  anak ke sekolah untuk pertama kalinya mungkin menimbulkan serangkaian emosi orangtua. Bisa jadi kita merasa bangga, bergairah, dan bahagia. Jika selama ini anak selalu bersama kita di rumah, mungkin kita merasa lega, sebab dalam beberapa hari dalam seminggu, kita memiliki jam-jam bebas. Dan kadang kita mungkin merasa bersalah dengan pikiran seperti itu. Kita mungkin khawatir anak kita belum siap ke sekolah, secara emosional dan perkembangnannya. Kita mungkin merasa sedih karena anak kita bukan lagi seorang bayi. Ya, mereka memang masih kecil, tetapi mereka sudah cukup umur untuk masuk sekolah dan itu menandai tahapan baru kehidupannya. Kita mungkin mengalami perasaan-perasaan ini semuanya sekaligus, sebagian, atau tidak sama sekali. Atau mungkin bisa saja kita merasakan semuanya pada saat yang sama, atau berganti-ganti. Minggu-minggu sebelum sekolah dimulai, anak kita mungkin mengalami bermacam-macam emosi. Mereka mungkin bergairah, bingung, cemas, bahkan tertegun. Me...

DENGAN PUJIAN, ANAK BELAJAR MENGHARGAI

Pujian adalah salah satu cara kita mengekspresikan kasih sayang kita. Kata-kata pujian bisa memotivasi anak dan membuat mereka merasa dihargai. Pujian memupuk harga diri mereka, dan membantu mereka belajar menghargai siapa mereka dan akan menjadi apa mereka nanti. Memuji anak-anak kita atas upaya-upaya maupun prestasi-prestasi mereka adalah salah satu tugas kita yang terpenting sebagai orangtua. Hendaknya kita tidak ragu-ragu memberikan pujian dengan murah hati. Tidak ada yang namanya terlalu banyak pujian dalam soal mendorong harga diri seorang anak. Dengan memuji, kita membantu anak-anak membangun kepercayaan diri yang dapat mereka manfaatkan ketika kita tidak hadir atau ketika mereka mengalami masa-masa sulit. Tidaklah berlebihan kalau dikatakan bahwa pujian dan penghargaan yang kita berikan kepada anak-anak sekarang bisa bertahan seumur hidup. Ketika kita memuji anak-anak kita, kita juga memberi model tentang bagaimana caranya memperhatikan dan mengekspresikan penghargaan mere...

MENGATASI RASA PEMALU PADA ANAK

Ketika anak mulai mengenal dunia luar, selain keluarga dan lingkungan rumahnya, maka sifat pemalu anak akan terlihat. Ada anak yang terlalu pemalu, ada juga yang terlalu percaya diri.  Mengapa anak kita pemalu? Dan bagaimana mengatasinya? Beberapa situasi yang biasanya dialami anak menjadi pemalu adalah : Bertemu dengan orang yang baru dikenal, tampil didepan orang banyak, atau situasi baru (misalnya sekolah baru, pindah rumah baru). Pada dasarnya, pemalu bukanlah hal yang menjadi masalah atau dipermasalahkan dan bukan merupakan abnormalitas. Akan tetapi, masalah justru muncul akibat sifat pemalu. Misalnya, ketika berada di rumah teman/tetangga, anak ingin buang air kecil tapi malu minta ijin ke toilet,  anakpun menahan keinginan buang air dan akhirnya mengompol. Pemalu juga bisa mengakibatkan anak tidak bisa mengembangkan potensinya, misalnya anak mempunyai bakat menyanyi, tetapi karena pemalu, maka anak tidak mau tampil. Hal ini sangat disayangkan. Untuk mengatasi sifat...