Permasalahan yang terjadi dalam
keluarga ada banyak ragamnya. Termasuk kecemburuan antara suami dan istri
karena kedekatan emosional anak mereka yang berbeda. Ada anak yang lebih dekat ke ibunya,
namun ada juga anak yang lebih dekat ke ayahnya. Masalah ini berujung dengan
saling menyalahkan. Bagaimana sebaiknya?
Orangtua mana yang tidak senang dekat dengan anak?. Orangtua demikian berarti
orangtua yang disukai oleh anak. Namun, karena antara suami istri memiliki
latar belakang pola asuh yang berbeda, maka pola pikirnya juga berbeda.
Contohnya, suami yang dibesarkan dalam keluarga militer, menganggap kalau mendidik
anak harus dengan cara disiplin ala militer itu lebih baik. Sementara, istrinya
yang dibesarkan di lingkungan keluarga yang demokratis, yang selalu menghargai
anak, menganggap mengasuh anak tidak boleh dengan keras. Perbedaan pola pikir,
akhirnya berdampak pada anak. Anak cenderung dekat dengan orangtua, yang lebih
mendengarkan dan menghargainya.
Solusi terbaik untuk masalah
tersebut adalah, berdiskusi, dan menyamakan pola asuh terbaik untuk anak.
Sehingga anak tidak bingung, dan bisa dekat dengan kedua orangtuanya. Kalau
memang anak dekat dengan ibunya, para ayah jangan gengsi untuk mencontoh
bagaimana istri memperlakukan anak-anak. Begitu juga sebaliknya. Anak adalah
fitrah, jadi siapa yang cocok dengan kefitrahannya, dialah yang bisa dekat.
Namun, ada kedekatan yang tidak
sehat, yaitu saat kedekatan anak-orangtua bukan karena kedekatan emosional,
melainkan kedekatan iming-iming. Misalnya, ada anak yang dekat dengan ayahnya,
karena sering dibelikan ini itu, atau sering dimanja yang berlebihan. Kedekatan
seperti ini membuat anak menjadi konsumtif, egois, tidak mau tahu kesulitan
orangtua, dan suka memaksa.
Apabila anak dekat secara emosional
hanya pada salah satu orangtua sebenarnya tidak terlalu bermasalah. Setidaknya
ada salah satu orangtua yang lebih dekat. Yang perlu diperhatikan, dan
diperbaiki adalah, jika anak tidak dekat dengan ayah maupun ibunya. Anak justru
lebih dekat dengan pembantu, atau kakek neneknya.
Kondisi yang ideal adalah kedekatan
seimbang. Dekat dengan ayah, juga dengan ibu. Biasanya untuk bermain dan
beraktifitas di luar rumah, anak lebih memilih dengan ayah. Tetapi kalau mau
tidur dan belajar mereka nyaman bersama ibunya. Anak merasa aman dan bahagia
dekat dengan ayah ibunya. Itulah yang disebut Kedekatan Seimbang.
Oleh : Baldwine Honest G, M.Pd
Dimuat di Tribun Kaltim, Minggu, 09 Desember 2018
Komentar
Posting Komentar