“Aku ingin dibacakan
buku, Ibu!” . Itulah kira-kira rintihan si kecil dalam hatinya, seandainya dia
sudah bisa bicara dengan sempurna. Setiap hari si kecil melihat ayahnya membaca
koran dan ibunya membaca majalah. Dalam hatinya mungkin berkata, “ Bagaimana
saya bisa seperti itu?”. Hal ini karena si kecil peniru ulung. Melihat kondidi
ini, seharusnya orangtua paham dengan kebutuhan sang buah hati.
Masa keemasan (golden
age) adalah masa usia anak antara 0-6 tahun, dimana sel-sel otak anak “memohon”
untuk diberi stimulasi. Merangsang kelima panca indra merupakan cara yang
disarankan para ahli. Misalnya, ajaklah anak berbicara, didiklah dengan penuh
kasih sayang, ajaklah bermain dan bernyanyi. Selain itu, jangan lupa bacakan
buku pada anak.
Kegiatan membaca buku
mudah dilakukan dan dapat merangsang kelima panca indra anak. Ketika anak
dibacakan buku, matanya melihat gambar dan telinganya medengar. Oleh karena
itu, indra penglihatan dan pendengaran anak akan terstimulasi. Untuk melatih
perabaan dan penciuman, misalnya saat ibu membacakan buku tentang buah-buahan,
ibu dapat mengambil buah yang asli dan menjelaskan pada anak.. Anak dapat
merasakan tekstur buah, menciumn dan mencicipi rasanya.
Seiring dengan
bertambahnya usia anak, manfaat mebacakan buku akan semakin terasa. Membacakan
buku dapat meningkatkan kecerdasan intelektual (IQ), kecerdasan emosi (EQ), dan
kecerdasan spiritual (SQ) anak. Membacakan buku akan menjadi bekal yang
berharga agar anak dapat menjadi manusia yang berkualitas dikala dewasa.
Membacakan buku pada
anak saat balita, bisa menanamkan kegemaran membaca pada anak. Kegemaran
membaca akan meningkatkan kemampuan membaca dan meningkatkan kecerdasan
intelektual. Hal ini karena bahasa adalah sarana pemikiran tertinggi.
Kekayaan kosakata
memperkaya pemikiran mereka, Anak akan menyerap berbagai pola kalimat. Mereka
akan dapat berbicara, menulis, dan memahami gagasan-gagasan yang rumit dengan
lebih baik.
Berkaitan dengan
kecerdasan emosi, kegiatan membacakan buku sambil memeluk, dan berbaring di
tempat tidur atau duduk di pangkuan ibu membuat anak merasa dicintai, aman, dan
nyaman, Kegiatan ini menjalin ikatan emosi yang hangat antara ibu dan anak,
sehingga dapat memberikan pengaruh positif bagi perkembangan emosional anak di
kemuadian hari.
Untuk kecerdasan
spiritual, membacakan anak tentang tokoh-tokoh yang bersifat baik dan suka menolong,
bisa mempengaruhi kecerdasan spiritual mereka.
Jadi, mengapa kita tidak memulai untuk membacakan buku pada anak-anak
kita ?..by Baldwine Honest Gunarto
( Dimuat di Harian TRIBUN KALTIM,
Minggu, 16 Februari 2014 )
Komentar
Posting Komentar