Langsung ke konten utama

MENGENAL KARAKTERISTIK ANAK USIA DINI

Setiap anak dilahirkan dengan pribadi yang unik. Dengan keistimewaan yang berbeda, mereka tumbuh dan berkembang, tergantung dari stimulasi dari keluarga, dan lingkungan. Namun demikian ternyata karakteristik  dan pola umum perkembangan mereka mempunyai banyak kesamaan. Sebagai orangtua yang baik, sebaiknya kita mengenal dan memahami kekhasan dari anak usia dini tersebut, agar pendidikan yang kita berikan bisa optimal. Karakteristik anak usia dini bisa dijelaskan sebagai berikut :
1.     Egosentris. Anak itu memiliki keegoan yang sangat tinggi. Hal ini dapat dibuktikan dengan sikap anak yang cenderung memahami dan memperhatikan suatu hal hanya dari sudut pandang kepentingan sendiri saja.
2.     Aktif dan energik. Anak usia dini lazimnya senang sekali melakukan berbagai aktifitas.
3.     Rasa ingin tahu yang kuat. Anak umumnya selalu memiliki rasa ingin tahu yang tinggi dan antusias terhadap banyak hal terutama terhadap hal-hal yang baru.
4.     Eksploratif dan berjiwa petualang. Dengan diiringi rasa ingin tahu yang kuat, anak lazimnya senang sekali menjelajah, bermain kesana kemari, membongkar pasang mainan yang baru dibelinya, mencoret-coret dinding, dan sebagainya.
5.     Spontan. Perilaku dan sikap yang dicerminkan anak itu pada umumnya adalah sikap asli mereka tanpa di rekayasa.
6.     Senang dan kaya dengan fantasi. Si kecil biasanya suka terhadap hal-hal yang imajinatif seperti contohnya cerita dongeng.
7.     Mudah frustasi. Jika ada sesuatu yang tidak sesuai dengan keinginannya atau membuat dia merasa tidak puas, maka dia akan kecewa dan meluapkannya dengan menangis atau marah-marah.
8.     Kurang pertimbangan. Dalam melakukan suatu hal, anak tidak akan mempertimbangkan apakah sesuatu itu berbahaya atau tidak bagi dirinya maupun bagi orang lain.
9.     Daya perhatian yang pendek. Anak umumnya tidak akan mampu duduk berlama-lama untuk memperhatikan sesuatu apalagi yang bersifat membosankan.
10. Semangat belajar yang tinggi. Pada saat mereka mempelajari suatu hal, mereka akan bergairah untuk terus menekuninya dan mereka senang pula melakukan berbagai aktifitas yang membuat perubahan baru dalam dirinya.
11. Semakin menunjukkan minat terhadap teman. Anak-anak yang sudah mulai bersosialisasi dengan teman sebayanya cenderung mulai memiliki kemampuan untuk bekerja sama dan berhubungan dengan teman-temannya. Misalnya dengan meminjamkan mainan atau membagi makanan yang ia punya.


Dengan mengenal dan memahami karakteristik dari anak-anak, maka kita bisa lebih mudah mengarahkan dan mendidik mereka. Anak bukanlah orang dewasa yang berpostur kecil. Mereka unik, istimewa, dan ingin selalu dimengerti.

by : Baldwine Honest

( Dimuat di Harian TRIBUN KALTIM. Minggu, 4 Oktober 2015 )


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Give Love To The Children

Give Love to the children, Children need love everyday Give love to the children, Guide them on their way Love's like a burning flame consumes all that stands in the way Love is the only power on earth to take all the hatred away GIVE LOVE TO THE CHILDREN, set the children free To make their own decisions then they will clearly see Love is the sun the moon and the stars love is a golden ring Love is the one thing the whole world desires be it beggar or king GIVE LOVE TO THE CHILDREN youth has not long to stay Love is a long term investment the best you will find any day Love like the rising sun takes all the darkness away Our children will tell their children and their childrens children will say Give love to the children they are our crock of gold and if perchance they ever stray they will come back to the fold Give love to the children the children of today Give love to the children and love will come to stay. Copied from POEMS FOR CHILDREN  by Elizabeth Quinn

MENGATASI ANAK YANG TAKUT PADA BADUT

Badut seringkali dimunculkan  saat pesta ulang tahun anak-anak. Tujuannya antara lain membuat seru dan lucu, dan menghibur anak-anak, sehingga pesta ulang tahun menjadi menyenangkan. Namun, ternyata ada beberapa anak yang justru sangat takut dengan kehadiran badut. Saat badut hadir di tengah-tengah acara, anak tersebut menjerit, gemetar, lari sembunyi, bahkan ada yang menangis ketakutan.  Ketakutan anak yang berlebihan pada badut ini apabila dibiarkan, akan mengganggu aktivitas anak selanjutnya. Mengapa ya anak takut dengan badut ? Ada banyak penyebab, bisa jadi karena sering ditakut-takuti oleh orang terdekatnya, efek menonton film atau game yang menakutkan, karena riasan wajah badut yang menurut anak menyeramkan, atau karena daya imajinasi anak yang menganggap bahwa badut itu jahat. Fobia anak pada badut bisa disembuhkan, dengan bantuan orangtua dan lingkungan di sekitar anak. Beberapa hal berikut ini mungkin bisa membantu mengatasi anak yang takut pada badut: 1. ...

Memuji Anak Jangan Berlebihan

Tribun Kaltim, 22 Januari 2017 Memuji anak memang suatu hal penting, tetapi ketika memuji anak terlalu berlebihan, hal ini malah akan menimbulkan dampak buruk bagi mental dan perkembangan anak. Memuji anak adalah sebuah pekerjaan seni, bukan pekerjaan eksak yang bisa ditentukan rumusnya. Efektivitas pujian tak hanya ditentukan oleh cara kita memuji, tetapi juga dipengaruhi oleh karakter anak dalam merespon pujian. Ada anak-anak yang dipuji sedikit sudah langsung bersemangat. Ada anak yang membutuhkan banyak pujian supaya semangat. Tetapi, ada juga anak-anak yang justru jadi tak semangat kalau terlalu banyak pujian. Berikut ini beberapa tips tentang pujian kepada anak, yang diambil dari beberapa teori pendidikan : 1. Hindari memuji anak secara berlebihan Sebaiknya memuji anak secukupnya. Terlalu banyak pujian akan menjadikan pujian kurang berharga dan tidak bermakna. Anak juga jadi malas untuk mengembangkan potensi dirinya. Selain itu sebaiknya tidak memuji mereka di d...