Langsung ke konten utama

Pentingnya Kesehatan dan Keselarasan


            Peran orangtua  dan lingkungan memang sangat penting  dalam proses tumbuh kembang anak.  Dalam mengasuh, membimbing, dan mendidik anak, orangtua harus bisa mengembangkan secara optimal kecerdasan yang anak miliki, baik cerdas ilmu pengetahuan (Head) , karakternya (Heart) maupun ketrampilannya ( Hand).  Namun demikian, ada hal penting lainnya, yang  mempengaruhi ketiga H sebelumnya , yaitu faktor kesehatan anak (Health) dan keselarasan diantara keempatnya (Harmony).
            Kesehatan adalah yang utama. Apabila anak sakit, maka kecerdasan apapun tidak bisa berkembang. Kesehatan yang perlu dijaga, selain kecerdasan fisik (jasmani) juga kesehatan psikis (rohani)  anak. Kesehatan fisik akan terpenuhi jika kita memberikan  makanan  minuman  bergizi, aktivitas yang menyenangkan, olahraga rutin, istirahat yang cukup, dan menjaga kebersihan. . Menyusun menu gizi seimbang perlu dilakukan, agar makanan anak sehari-hari mengandung zat gizi yang sesuai dengan kebutuhan anak.  Pembiasaan hidup sehat, imunisasi teratur, dan kontrol rutin ke dokter atau puskesmas , sambil mencatat pertumbuhan anak, misalnya berat badan, tinngi badan maupun lingkar kepala.
            Kesehatan yang kedua adalah kecerdasan psikis anak. Anak akan sehat psikhologinya jika mendapatkan banyak kasih sayang dari orang-orang terdekatnya, dengan  kedekatan dan komunikasi yang berkualitas. Kadang kesehatan psikis  ini tidak terperhatikan. Bertengkar di depan anak, marah-marah dengan umpatan dan berkata dengan nada keras, akan menggangu kesehatan psikis anak.  Anak akan stress,  merasa tidak bersemangat, dan cenderung emosinya tidak stabil.
 Anak yang sehat jasmani dan rohaninya, akan lebih mudah distimulasi kecerdasan apapun yang mereka miliki, yang pasti harus dalam suasana nyaman dan selaras (Harmony).

            Orangtua  adalah model terdekat bagi anak. Anak akan melihat, belajar dan meniru  dari bagaimana kita berinteraksi dengan mereka. Sebagai orangtua, kita juga  harus cerdas (Head),  ikhlas dan penuh kasih sayang (Heart), kreatif (Hand), sehat jasmani dan rohani  (Health) dan  bisa menciptakan rasa aman dan nyaman, sehingga anak menikmati masa kanak-kanak mereka (Harmony). Orangtua yang baik akan menghasilkan anak-anak yang baik.

by : Baldwine Honest Gunarto

 ( Dimuat di Harian TRIBUN KALTIM. Minggu, 25 Oktober 2015 )


Komentar

Postingan populer dari blog ini

HARI PERTAMA SEKOLAH

Mengantar  anak ke sekolah untuk pertama kalinya mungkin menimbulkan serangkaian emosi orangtua. Bisa jadi kita merasa bangga, bergairah, dan bahagia. Jika selama ini anak selalu bersama kita di rumah, mungkin kita merasa lega, sebab dalam beberapa hari dalam seminggu, kita memiliki jam-jam bebas. Dan kadang kita mungkin merasa bersalah dengan pikiran seperti itu. Kita mungkin khawatir anak kita belum siap ke sekolah, secara emosional dan perkembangnannya. Kita mungkin merasa sedih karena anak kita bukan lagi seorang bayi. Ya, mereka memang masih kecil, tetapi mereka sudah cukup umur untuk masuk sekolah dan itu menandai tahapan baru kehidupannya. Kita mungkin mengalami perasaan-perasaan ini semuanya sekaligus, sebagian, atau tidak sama sekali. Atau mungkin bisa saja kita merasakan semuanya pada saat yang sama, atau berganti-ganti. Minggu-minggu sebelum sekolah dimulai, anak kita mungkin mengalami bermacam-macam emosi. Mereka mungkin bergairah, bingung, cemas, bahkan tertegun. Me...

DENGAN PUJIAN, ANAK BELAJAR MENGHARGAI

Pujian adalah salah satu cara kita mengekspresikan kasih sayang kita. Kata-kata pujian bisa memotivasi anak dan membuat mereka merasa dihargai. Pujian memupuk harga diri mereka, dan membantu mereka belajar menghargai siapa mereka dan akan menjadi apa mereka nanti. Memuji anak-anak kita atas upaya-upaya maupun prestasi-prestasi mereka adalah salah satu tugas kita yang terpenting sebagai orangtua. Hendaknya kita tidak ragu-ragu memberikan pujian dengan murah hati. Tidak ada yang namanya terlalu banyak pujian dalam soal mendorong harga diri seorang anak. Dengan memuji, kita membantu anak-anak membangun kepercayaan diri yang dapat mereka manfaatkan ketika kita tidak hadir atau ketika mereka mengalami masa-masa sulit. Tidaklah berlebihan kalau dikatakan bahwa pujian dan penghargaan yang kita berikan kepada anak-anak sekarang bisa bertahan seumur hidup. Ketika kita memuji anak-anak kita, kita juga memberi model tentang bagaimana caranya memperhatikan dan mengekspresikan penghargaan mere...

MENGATASI RASA PEMALU PADA ANAK

Ketika anak mulai mengenal dunia luar, selain keluarga dan lingkungan rumahnya, maka sifat pemalu anak akan terlihat. Ada anak yang terlalu pemalu, ada juga yang terlalu percaya diri.  Mengapa anak kita pemalu? Dan bagaimana mengatasinya? Beberapa situasi yang biasanya dialami anak menjadi pemalu adalah : Bertemu dengan orang yang baru dikenal, tampil didepan orang banyak, atau situasi baru (misalnya sekolah baru, pindah rumah baru). Pada dasarnya, pemalu bukanlah hal yang menjadi masalah atau dipermasalahkan dan bukan merupakan abnormalitas. Akan tetapi, masalah justru muncul akibat sifat pemalu. Misalnya, ketika berada di rumah teman/tetangga, anak ingin buang air kecil tapi malu minta ijin ke toilet,  anakpun menahan keinginan buang air dan akhirnya mengompol. Pemalu juga bisa mengakibatkan anak tidak bisa mengembangkan potensinya, misalnya anak mempunyai bakat menyanyi, tetapi karena pemalu, maka anak tidak mau tampil. Hal ini sangat disayangkan. Untuk mengatasi sifat...