Langsung ke konten utama

MENUMBUHKAN CINTA DAN TOLERANSI SAAT RAMADHAN


            Bulan Ramadhan adalah bulan yang penuh makna. Banyak hal yang bisa kita pelajari untuk bisa kita aplikasikan dalam mendidik anak. Contohnya adalah ilmu sabar, ilmu menumbuhkan cinta, dan ilmu menghargai perbedaan.
            Sabar itu terkadang mudah diucapkan, namun sulit dilakukan. Kesabaran,  bisa diartikan suatu keadaan dimana kita bisa dengan  lapang hati menerima  suatu proses kejadian, tanpa mengeluh ataupun menggerutu.  Sikap sabar, adalah sikap positif yang harus kita miliki sebagai orangtua, dan harus kita tanamkan ke anak-anak. Bahwa  ada hal-hal dalam kehidupan yang membutuhkan waktu dan proses. Misalnya, sabar saat antri, sabar menunggu giliran,  sabar menunggu hari  istimewa,  dan lain-lain. Selama puasa Ramadhan,  kita terlatih untuk sabar,  karena selain menahan haus dan lapar, kita juga harus bisa menahan amarah dan emosi. Orangtua yang baik adalah orangtua yang sabar mendidik anak-anaknya.
Allah Maha Baik, Maha Pengasih Penyayang, Maha Pemberi Maaf, dan Penuh Cinta.  Jika kita berniat untuk beribadah karenaNya maka kita akan mendekat kepada sumber kebaikan, sumber cinta dan kasih sayang. Tanamkan hal tersebut kepada anak kita. Kita berpuasa karena Allah. Maka akan tumbuh benih kasih sayang di hati anak kita. Kalau kita hanya mengenalkan “neraka” jika mereka tidak beribadah, maka akan muncul ketakutan akan arti ibadah. Mendidik mereka dengan cinta, maka anak akan bertumbuh kembang dengan lebih baik. Apabila kita mendidik mereka dengan keras penuh hukuman, bisa jadi mereka akan hidup penuh tekanan.
            Toleransi bisa diartikan saling menghargai dan menghormati perbedaan. Di Indonesia, terdapat beraneka ragam suku, budaya, etnis dan agama, yang tentu saja sikap toleransi sangat dibutuhkan, Dengan sikap toleransi maka kehidupan akan menjadi lebih baik. Saat bulan Ramadhan, kita bisa mengajarkan makna toleransi kepada anak. Toleransi dengan ikhlas dan cinta. Untuk anak-anak yang bukan beragama Islam, tetap diperbolehkan makan dan minum seperti biasa tapi sebaiknya, kita ajarkan untuk tidak melakukannya di depan teman yang berpuasa. Sebaliknya, yang berpuasa pun diberi pengertian tidak boleh marah dan terpengaruh bila ada teman yang makan dan minum didepan mereka.

Bulan Ramadhan memang luar biasa mengajarkan kita banyak ilmu kebaikan dalam mendidik anak. Banyak inspirasi dan pelajaran yang kita dapat dan ajarkan. Marilah kita bersama-sama mendidik anak kita untuk menjadi pribadi sabar,  dan menjaga toleransi penuh cinta.

by : Baldwine Honest Gunarto

( Dimuat di Harian TRIBUN KALTIM. Minggu, 19 Juni 2016 )


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Give Love To The Children

Give Love to the children, Children need love everyday Give love to the children, Guide them on their way Love's like a burning flame consumes all that stands in the way Love is the only power on earth to take all the hatred away GIVE LOVE TO THE CHILDREN, set the children free To make their own decisions then they will clearly see Love is the sun the moon and the stars love is a golden ring Love is the one thing the whole world desires be it beggar or king GIVE LOVE TO THE CHILDREN youth has not long to stay Love is a long term investment the best you will find any day Love like the rising sun takes all the darkness away Our children will tell their children and their childrens children will say Give love to the children they are our crock of gold and if perchance they ever stray they will come back to the fold Give love to the children the children of today Give love to the children and love will come to stay. Copied from POEMS FOR CHILDREN  by Elizabeth Quinn

Memahami Sudut Pandang Anak

Tribun Kaltim, 08 Januari 2018 Belajar merupakan upaya untuk menguasai sesuatu yang baru serta perubahan perilaku dari individu yang relatif permanen karena suatu pengalaman, bukan karena kematangan biologis semata. Dari pengertian tersebut, berarti konsep belajar pada anak usia dini ada dua hal yang terpenting, yaitu Mengalami (dengan interaksi), dan Perubahan. Perubahan yang dimaksud adalah : Dari tidak tahu menjadi tahu (perubahan pengetahuan),  dari tidak bisa menjadi bisa (perubahan cara berfikir), dari tidak mau menjadi mau (perubahan prilaku), dan dari tidak biasa menjadi terbiasa (perubahan prilaku) Anak-anak memiliki sudut pandang yang tak selalu sama dengan orang dewasa. Jika kita dapat melihat sudut pandang anak, itu akan meningkatkan efektivitas komunikasi kita dengan mereka. Dalam konteks belajar, itu juga akan membuat kita bisa memberikan pendekatan yang tepat untuk membuat mereka menikmati hari-harinya dan senang belajar. 1. Anak tertarik dengan  se...

Memuji Anak Jangan Berlebihan

Tribun Kaltim, 22 Januari 2017 Memuji anak memang suatu hal penting, tetapi ketika memuji anak terlalu berlebihan, hal ini malah akan menimbulkan dampak buruk bagi mental dan perkembangan anak. Memuji anak adalah sebuah pekerjaan seni, bukan pekerjaan eksak yang bisa ditentukan rumusnya. Efektivitas pujian tak hanya ditentukan oleh cara kita memuji, tetapi juga dipengaruhi oleh karakter anak dalam merespon pujian. Ada anak-anak yang dipuji sedikit sudah langsung bersemangat. Ada anak yang membutuhkan banyak pujian supaya semangat. Tetapi, ada juga anak-anak yang justru jadi tak semangat kalau terlalu banyak pujian. Berikut ini beberapa tips tentang pujian kepada anak, yang diambil dari beberapa teori pendidikan : 1. Hindari memuji anak secara berlebihan Sebaiknya memuji anak secukupnya. Terlalu banyak pujian akan menjadikan pujian kurang berharga dan tidak bermakna. Anak juga jadi malas untuk mengembangkan potensi dirinya. Selain itu sebaiknya tidak memuji mereka di d...