Apa yang diharapkan setiap orangtua dari
anaknya ?. Pastilah menjadi anak yang penurut, dan pintar. Dan apa yang
diharapkan lingkungan dari anak-anak kita ?. Jawabannya pastilah menjadi anak
yang penurut, dan pintar sesuai standar lingkungan. Lalu pernahkah kita
berpikir, apa yang sebenarnya anak-anak harapkan dari orangtuanya, dan
lingkungannya ? . Pernahkan kita mengajak mereka berbicara dari hati ke hati,
apa yang mereka harapkan dari kita?.
Terkadang
sebagai orangtua, kita merasa selalu benar, selalu mengerti yang terbaik buat
anak kita. Yang menjadi masalah, apa yang menurut orangtua baik, belum tentu
baik untuk anak. Misalnya saja, untuk membuat anak pintar, tidak segan-segan orangtua
mengikutlah berbagai macam les, yang belum tentu sesuai minat dan bakat anak.
Bukan hasil optimal yang didapatkan, malah justru anak menjadi sangat tertekan,
dan merasa tidak disayangi. Contoh lainnya adalah, untuk membuat anak menjadi
penurut, orangtua sering menggunakan kata-kata nada tinggi, bahkan melabelkan
hal-hal negative pada anak. Yang justru menjadikan anak tidak percaya diri.
Cobalah,
kita luangkan waktu sejenak untuk instropeksi , apakah kita sudah menjadi
orangtua yang disayangi, dirindukan anak-anak kita?. Ada kasus yang saya temui,
seorang murid saya yang tidak mau sekolah setelah beberapa hari mamanya bekerja. Kemudian saya
minta mamanya untuk berkomunikasi secara
baik-baik dengan si anak mengapa tidak mau sekolah, Dan jawab anak itu, “ Buat
apa aku sekolah, mama sudah enggak mau ngurus aku lagi. Mama boleh kerja, tapi
antar aku dulu ke sekolah, dan malam temani aku belajar”
Setelah itu dilakukan, maka berangsur murid saya kembali ceria ke sekolah.
Setelah itu dilakukan, maka berangsur murid saya kembali ceria ke sekolah.
Kasus
lain, murid saya sering melamun di sekolah. Ketika saya tanyakan kenapa,
jawabnya, “ Mama papa marah-marah terus akhir-akhir ini. Aku jadi sedih”. Solusinya tentu saja, komunikasi ke
orangtuanya, bahwa suasana rumah yang tidak nyaman, membuat anak merasa tidak
dicintai.
Untuk
menjadi orangtua yang dicintai anak, kuncinya adalah di komunikasi, dan
bisa bernegosiasi dengan anak. Selalu menggunakan
kalimat positif, dan tentu saja, berikan sentuhan dan pelukan, bahwa kita sangat
menyayangi mereka.
by : Baldwine Honest Gunarto
(
Dimuat di Harian TRIBUN KALTIM. Minggu, 1 Februari 2015 )
Komentar
Posting Komentar