Langsung ke konten utama

Bermain dan Manfaatnya


Dunia anak adalah dunia bermain. Manfaat bermain bagi anak bukan sekedar memberikan kesenangan, namun juga membantu anak mengekspresikan siapa dirinya, belajar bersoailisasi dan mengembangkan daya kreativitas. Masih banyak orangtua yang mengganggap bermain itu tidak ada manfaat apa-apa. Padahal, bermain bagi anak usia dini sangat bermanfaat bagi pembentukan karakter, dan dapat memperbaiki hubungan emosional antara anak dengan orangtua, dan lingkungannya.
 Bermain bagi anak adalah eksplorasi, eksperimen, peniruan (imitation), dan penyesuaian (adaptasi). Menurut  teori Vygotsky  Bermain mempunyai peran langsung terhadap perkembangan kognitif, sosial dan emosi anak.. Dengan bermain, anak akan menemukan pengetahuan dan menjadi bagian perkembangan kognisinya.  Anak tidak mampu berpikir abstrak, jadi kita harus bisa mengikuti tahap perkembangan mereka. Misalnya, mereka tidak dapat berpikir kuda tanpa melihatnya. Harus ada obyek pengganti atau simbolik untuk membantu berpikir
Tugas kita sebagai orangtua, adalah memberikan media permainan yang tepat dengan usia anak, dan tentu saja dengan cara yang menyenangkan. Kita bisa membeli di toko , tapi apa saja yang ada disekeliling kita bisa dijadikan alat permainan,. Untuk mengajarkan kebaikan dan karakter, orangtua bisa “bermain peran” dengan anak. Bermain masak-masakan, perang-perangan, pasar-pasaran, ataupun drama binatang pasti sangat disukai anak. Saat bermain, kita bisa menambahkan nasehat kebaikan kepada anak. Misalnya, sayang adik bayi, sayang mama, sayang teman dan lain-lain. Kosa kata anak juga pasti akan bertambah.
Apabila anak bermain dengan teman-temannya, orangtua bisa memberitahu, bahwa bermain itu akan menyenangkan kalau tidak saling berebut mainan, atau bergantian. Mungkin pada awalnya mereka akan saling berebut, namun dengan berjalannya waktu, anak akan memahami bahwa bermain akan asyik bila bisa saling berbagi.
Setelah anak bermain, jangan lupa untuk meminta mereka  membereskan alat-alat permainnanya kembali. Ini mengajarkan kepada mereka tentang arti bertangung jawab.

Bermain tidak sekedar bermain. Mengarahkan mereka untuk bermain yang bermanfaat akan mengembangkan semua aspek-aspek kecerdasan dalam diri anak, dan tentu saja membemtuk karakter mereka menjadi lebih baik. 

by : Baldwine Honest Gunarto

( Dimuat di Harian TRIBUN KALTIM. Minggu, 5 Juli 2015 )



Komentar

Postingan populer dari blog ini

Give Love To The Children

Give Love to the children, Children need love everyday Give love to the children, Guide them on their way Love's like a burning flame consumes all that stands in the way Love is the only power on earth to take all the hatred away GIVE LOVE TO THE CHILDREN, set the children free To make their own decisions then they will clearly see Love is the sun the moon and the stars love is a golden ring Love is the one thing the whole world desires be it beggar or king GIVE LOVE TO THE CHILDREN youth has not long to stay Love is a long term investment the best you will find any day Love like the rising sun takes all the darkness away Our children will tell their children and their childrens children will say Give love to the children they are our crock of gold and if perchance they ever stray they will come back to the fold Give love to the children the children of today Give love to the children and love will come to stay. Copied from POEMS FOR CHILDREN  by Elizabeth Quinn

Memahami Sudut Pandang Anak

Tribun Kaltim, 08 Januari 2018 Belajar merupakan upaya untuk menguasai sesuatu yang baru serta perubahan perilaku dari individu yang relatif permanen karena suatu pengalaman, bukan karena kematangan biologis semata. Dari pengertian tersebut, berarti konsep belajar pada anak usia dini ada dua hal yang terpenting, yaitu Mengalami (dengan interaksi), dan Perubahan. Perubahan yang dimaksud adalah : Dari tidak tahu menjadi tahu (perubahan pengetahuan),  dari tidak bisa menjadi bisa (perubahan cara berfikir), dari tidak mau menjadi mau (perubahan prilaku), dan dari tidak biasa menjadi terbiasa (perubahan prilaku) Anak-anak memiliki sudut pandang yang tak selalu sama dengan orang dewasa. Jika kita dapat melihat sudut pandang anak, itu akan meningkatkan efektivitas komunikasi kita dengan mereka. Dalam konteks belajar, itu juga akan membuat kita bisa memberikan pendekatan yang tepat untuk membuat mereka menikmati hari-harinya dan senang belajar. 1. Anak tertarik dengan  se...

Memuji Anak Jangan Berlebihan

Tribun Kaltim, 22 Januari 2017 Memuji anak memang suatu hal penting, tetapi ketika memuji anak terlalu berlebihan, hal ini malah akan menimbulkan dampak buruk bagi mental dan perkembangan anak. Memuji anak adalah sebuah pekerjaan seni, bukan pekerjaan eksak yang bisa ditentukan rumusnya. Efektivitas pujian tak hanya ditentukan oleh cara kita memuji, tetapi juga dipengaruhi oleh karakter anak dalam merespon pujian. Ada anak-anak yang dipuji sedikit sudah langsung bersemangat. Ada anak yang membutuhkan banyak pujian supaya semangat. Tetapi, ada juga anak-anak yang justru jadi tak semangat kalau terlalu banyak pujian. Berikut ini beberapa tips tentang pujian kepada anak, yang diambil dari beberapa teori pendidikan : 1. Hindari memuji anak secara berlebihan Sebaiknya memuji anak secukupnya. Terlalu banyak pujian akan menjadikan pujian kurang berharga dan tidak bermakna. Anak juga jadi malas untuk mengembangkan potensi dirinya. Selain itu sebaiknya tidak memuji mereka di d...