Langsung ke konten utama

MENGAJARKAN TENTANG ARTI WAKTU


           Bulan Desember 2013 akan segera berakhir. Saatnya kita mengganti kalender dengan yang baru, Tahun 2014. Waktu terus berjalan, dari detik ke menit, menit ke jam, jam ke hari, hari ke minggu, minggu ke bulan, bulan ke tahun, dan seterusnya. Sangat penting bagi kita, untuk memberikan pemahaman kepada anak-anak kita tentang waktu, dengan cara yang mudah dipahami dan menyenangkan.
            Mungkin ananda pernah bertanya, mengapa kalender harus diganti? Mengapa ulang tahun tidak setiap hari?  Apa bedanya kemarin dan besok? Mengapa Minggu libur tapi Senin sekolah? Mengapa ada jam 6 pagi, dan ada jam 6 sore? Dan banyak hal lain yang berhubungan dengan waktu. Semua  membutuhkan kesabaran kita untuk menjawabnya. Saatnya kita mengajarkan pada anak kita tentang arti waktu.
            Pertama, kita bisa perlihatkan Jam Dinding, dengan tulisan angka, dan jarum jam yang jelas untuk dilihat. Kita jelaskan angka-angka yang terdapat pada jam tersebut, yaitu dari angka 1 sampai 12, dan bagaimana jarum jam itu terus bergerak. Tidak perlu secara rinci sekali, setidaknya mereka tahu, bahwa dalam satu hari,  jarum jam pendek itu bergerak dari angka 1 ke 12 sebanyak dua kali putaran, itu yang dinamakan satu hari.  Sedangkan jarum panjang bergerak terus dari detik ke detik menuju menit dan jam.
            Setelah itu, baru kita perlihatkan kalender, yang terdiri dari 12 bulan (1 tahun). Kalau bisa kalender dengan huruf dan angka yang berukuran besar. Disitu kita jelaskan tentang nama-nama hari dalam satu minggu,  beda antara tanggal berwarna hitam dan merah, juga nama-nama bulan dalam satu tahun. Agar lebih menyenangkan bisa sambil bernyanyi riang. Senin, Selasa, Rabu, Kamis, Jumat, Sabtu, Minggu, itu nama-nama hari. Dengan nada yang sama, kita nyanyikan : Januari, Februari, Maret April Mei …dst. Kita tunjukkan pada anak, tanggal  dimana mereka akan ulang tahun nanti. Dan memberikam pengertian, bahwa yang namanya ulangtahun, adalah satu tahun sekali. Juga bisa kita tunjukkan, kapan Lebaran tiba atau kapan Hari yang dinantikan tiba (misalnya Liburan, atau saudara datang dan lain-lain). Setiap pagi, bisa kita tanyakan pada anak, Hari ini hari apa, nak?. Tanggal berapa ya?. Sambil melihat kalender bersama, akhirnya anak tahu arti angka-angka pada kalender.
            Setelah satu tahun berlalu, akhirnya kita mengganti kalender lama dengan yang baru, dan itulah yang dinamakan Tahun Baru. Biasanya menyambut tahun baru, akan ada kemeriahan dimana-mana. Di jalanan sangat ramai dengan terompet dan kembang api. Kita bisa mengajak anak untuk melihat keramaian itu, namun yang lebih penting, adalah mengajak mereka untuk bersyukur, bahwa Allah telah memberikan banyak hal dalam satu tahun ini.

            Selamat Tahun Baru, Semoga Kesuksesan menyertai kita semua.. !

by : Baldwine Honest Gunarto

( Dimuat di Harian TRIBUN KALTIM. Minggu, 29 Desember 2013 )

Komentar

Postingan populer dari blog ini

HARI PERTAMA SEKOLAH

Mengantar  anak ke sekolah untuk pertama kalinya mungkin menimbulkan serangkaian emosi orangtua. Bisa jadi kita merasa bangga, bergairah, dan bahagia. Jika selama ini anak selalu bersama kita di rumah, mungkin kita merasa lega, sebab dalam beberapa hari dalam seminggu, kita memiliki jam-jam bebas. Dan kadang kita mungkin merasa bersalah dengan pikiran seperti itu. Kita mungkin khawatir anak kita belum siap ke sekolah, secara emosional dan perkembangnannya. Kita mungkin merasa sedih karena anak kita bukan lagi seorang bayi. Ya, mereka memang masih kecil, tetapi mereka sudah cukup umur untuk masuk sekolah dan itu menandai tahapan baru kehidupannya. Kita mungkin mengalami perasaan-perasaan ini semuanya sekaligus, sebagian, atau tidak sama sekali. Atau mungkin bisa saja kita merasakan semuanya pada saat yang sama, atau berganti-ganti. Minggu-minggu sebelum sekolah dimulai, anak kita mungkin mengalami bermacam-macam emosi. Mereka mungkin bergairah, bingung, cemas, bahkan tertegun. Me...

DENGAN PUJIAN, ANAK BELAJAR MENGHARGAI

Pujian adalah salah satu cara kita mengekspresikan kasih sayang kita. Kata-kata pujian bisa memotivasi anak dan membuat mereka merasa dihargai. Pujian memupuk harga diri mereka, dan membantu mereka belajar menghargai siapa mereka dan akan menjadi apa mereka nanti. Memuji anak-anak kita atas upaya-upaya maupun prestasi-prestasi mereka adalah salah satu tugas kita yang terpenting sebagai orangtua. Hendaknya kita tidak ragu-ragu memberikan pujian dengan murah hati. Tidak ada yang namanya terlalu banyak pujian dalam soal mendorong harga diri seorang anak. Dengan memuji, kita membantu anak-anak membangun kepercayaan diri yang dapat mereka manfaatkan ketika kita tidak hadir atau ketika mereka mengalami masa-masa sulit. Tidaklah berlebihan kalau dikatakan bahwa pujian dan penghargaan yang kita berikan kepada anak-anak sekarang bisa bertahan seumur hidup. Ketika kita memuji anak-anak kita, kita juga memberi model tentang bagaimana caranya memperhatikan dan mengekspresikan penghargaan mere...

MENGATASI RASA PEMALU PADA ANAK

Ketika anak mulai mengenal dunia luar, selain keluarga dan lingkungan rumahnya, maka sifat pemalu anak akan terlihat. Ada anak yang terlalu pemalu, ada juga yang terlalu percaya diri.  Mengapa anak kita pemalu? Dan bagaimana mengatasinya? Beberapa situasi yang biasanya dialami anak menjadi pemalu adalah : Bertemu dengan orang yang baru dikenal, tampil didepan orang banyak, atau situasi baru (misalnya sekolah baru, pindah rumah baru). Pada dasarnya, pemalu bukanlah hal yang menjadi masalah atau dipermasalahkan dan bukan merupakan abnormalitas. Akan tetapi, masalah justru muncul akibat sifat pemalu. Misalnya, ketika berada di rumah teman/tetangga, anak ingin buang air kecil tapi malu minta ijin ke toilet,  anakpun menahan keinginan buang air dan akhirnya mengompol. Pemalu juga bisa mengakibatkan anak tidak bisa mengembangkan potensinya, misalnya anak mempunyai bakat menyanyi, tetapi karena pemalu, maka anak tidak mau tampil. Hal ini sangat disayangkan. Untuk mengatasi sifat...