Anak
ibarat kertas putih yang kosong, mudah sekali menyerap segala sesuatu yang diterimanya.
Bila yang diberikan hal yang baik, maka kertas tersebut akan terisi hal-hal
yang baik. Namun bila yang diberikan hal-hal yang buruk, maka hal-hal buruk
yang diterima.
Untuk melatih kepekaan anak terhadap
lingkungan dan sesama, maka sejak dini, anak-anak mulai diajarkan tentang “Indahnya
berbagi dengan sesama”, jugamembiasakan anak untuk selalu bersyukur atas nikmat dan segala yang telah diberikan oleh
Allah.
Sesekali ajak anak untuk berkunjung
ke Panti Asuhan atau Panti Jompo.
Berikan penjelasan kepada anak, mengenai kondisi Panti tersebut.
Bagaimanapun kondisi penghuni Panti, mereka juga adalah saudara-saudara yang
perlu kita bantu. Ajak anak untuk berbagi dengan para penghuni panti, dengan apa saja (uang maupun barang)punya,
dengan hati penuh keiklhasan. Berikan
pengertian, bahwa sudah seharusnya untuk bersyukur bahwa kondisi mereka lebih beruntung dibandingkan para
penghuni panti tersebut.
Bila bertemu dengan orang yang
kurang mampu, ajak anak untuk bersedekah. Misalnya, tukang sapu jalan, penjual
Koran, dan lainnya. Berikan penjelasan, bahwa dengan apa saja yang kita
berikan, bisa membahagiakan dan memberi manfaat untuk orang lain. Allah pasti
sayang dengan hambaNya yang suka bersedekah. Bahwa, dengan bersedekah, akan
membawa berkah bagi kita.
Infaq ke tempat ibadah, juga perlu
kita biasakan. Dengan berbagi rejeki ke tempat ibadah, akan bermanfaat bagi
umat dan akhirat. Ajarkan anak untuk berperilaku sederhana. Sisihkan sedikit
uang jajan , untuk bisa disedekahkan kepada sesama.
Berbagi dan bersedekah, tidak hanya
kepada sesama manusia. Kepada binatang pun, anak diajarkan untuk menyayangi .
Tidak berperilaku kasar kepada binatang, dan menolong atau memberi makan
apabila bertemu binatang yang kelaparan.
Dengan melatih kepekaan, juga
kepedulian anak terhadap lingkungan dan sesama sejak usia
dini, maka akan menjadi kebiasaan mereka hingga mereka dewasa. Akan
terbentuklah Tunas-tunas bangsa berhati mulia dengan keikhlasan dan pemikiran
yang bersih, untuk membawa Indonesia menjadi lebih baik.
( Dimuat di Harian Tribun Kaltim,
Minggu, 28 Oktober 2012 )
Komentar
Posting Komentar