Langsung ke konten utama

MENJADIKAN ANAK SENANG BELAJAR

 
           
               Pada prinsipnya, sejak anak dilahirkan di dunia sudah melakukan proses belajar. Ketika anak ingin tahu tentang macam warna, nama tempat, mengenal orang, dan lain-lain, maka itulah yang disebut proses belajar. Saat anak memasuki bangku  Sekolah Dasar, belajar terkadang menjadi sesuatu yang menakutkan dan dihindari. Anak terkadang malas belajar karena merasa mendapat sesuatu beban yang berat, dan akhirnya terjadilah suatu pemaksaan. Tentu saja hal ini sangat menghambat perkembangan anak.
            Perlu dipahami, bahwa sesungguhnya Belajar itu  adalah suatu kebutuhan dan hak anak.  Orangtua perlu menciptakan suasana belajar yang menyenangkan, dan wajib mendorong anak senang belajar.  Langkah pertama adalah menerima anak apa adanya. Anak adalah sosok muda yang membutuhkan bimbingan agar menjadi dewasa. Setiap anak mempunyai karakter dan keunikan yang berbeda. Orangtua yang baik akan menerima anak dengan segala bentuk kelebihan dan kekurangannya. Komunikasi dengan anak harus terjalin dengan baik. Tanyakan pada anak, apabila mereka mengalami kesulitan atau  masalah selama mereka di sekolah, dan berikan solusinya.
            Langkah selanjutnya adalah menciptakan rasa aman dan menyenangkan bagi anak ketika di rumah sehingga anak tidak merasa terbebani untuk belajar. Kesenangan dalam belajar membuat anak akan melakukan eksplorasi dan eksperimen sebagai aktualisasi potensi diri. Orangtua semestinya memahami keinginan fisik dan psikis anak, sehingga anak tak hanya sukses dalam memperoleh angka yang baik di sekolah, tetapi secara lebih jauh potensi yang terpendam dalam diri anak bisa diaktualisasikan dengan baik.
            Mengatur jam belajar dan istirahat anak. Menentukan jam belajar adalah ketika anak sedang tidak dalam kondisi capek, karena kegiatan belajar menjadi tidak optimal. Diusahakan setiap harinya, ada jam anak untuk beristirahat. Buatlah jadwal belajar bersama anak. Orangtua perlu mengarahkan anak untuk konsisten dan disiplin menjalani jam belajarnya. Tentu saja, fleksibilitas juga penting.
Menyediakan ruang belajar yang nyaman. Ruang belajar yang baik adalah dengan pencahayaan yang cukup, agar mata tidak mudah lelah dan terhindar dari kerusakan.
Setiap anak memiliki satu tipe gaya belajar yang menonjol, dan orangtua harus mengetahui jenis gaya belajar anaknya. Ada anak yang mudah menerima pelajaran dengan mendengarkan (auditori), ada anak yang mudah memahami pelajaran dengan melihat (visual), selain itu ada pula anak yang lebih mudah praktik langsung apa yang didengar atau dilihat (kinestetis).  Anak yang belajar dengan gayanya akan lebih maksimal.
Dampingi anak untuk mengulang pelajaran. Bentuk pendampingan pada masing-masing tahapan usia tidaklah sama, bergantung pada kemandirian anak.  Orangtua harus selalu siap memberikan bantuan kala anak membutuhkan, tapi jangan sampai membuat anak tergantung. Berikanlah bantuan seperlunya. Ada kalanya anak hanya membutuhkan motivasi untuk memecahkan masalahnya sendiri.
Sediakan banyak buku bacaan, dan tumbuhkan minat baca anak. Buku mempunyai pengaruh yang cukup besar untuk berkembangnya minat belajar anak. Beragam buku yang tersedia di rumah mempunyai pengaruh positif terhadap peningkatan belajar anak.
Belajar menjadi asyik dengan metode Mind Map, maka kita bisa membuat Mind Map dari materi pelajaran dengan anak, sehingga anak bisa lebih mudah menghafal dan memahami. Mind Map adalah peta pikiran yang dibentuk oleh kata, warna, dan gambar.

Dan terakhir, orangtua harus menghargai kecerdasan, minat dan bakat anak. Setiap anak mempunyai keunikan masing-masing. Anak akan merasa dirinya nyaman dan aman dalam belajar ketika sesuai dengan minatnya. Sikap orangtua yang menghargai minat dan bakat anak berdampak pada prestasi belajar anak, namun  jangan jadikan rangking kelas sebagai satu-satunya ukuran kecerdasan. Apabila anak sudah rajin belajar dan menunjukkan keseriusan, tapi belum menampakkan prestasi atau kemampuan yang menonjol, maka jangan sekali-sekali memojokkan anak. Ini tentu ada yang salah. Mungkin karena guru salah metodologi mengajar, dan tidak sesuai gaya belajar anak. Disinilah peran orangtua sangat dibutuhkan. Anak –anak mempunyai jenis kecerdasan yang berbeda-beda.  Orangtua yang bisa menyingkap semua itu. Kasih sayang orangtua bisa untuk menguak potensi anak yang terpendam. Setiap anak itu cerdas, dan Setiap anak berhak belajar, untuk menjadikan mereka bintang.

by : Baldwine Honest Gunarto

( Dimuat di Harian TRIBUN KALTIM. Minggu, 13 Juli 2013 )

Komentar

  1. Setuju banget kalau setiap anak itu berhak belajar, karena belajar merupakan 'self generating'..

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Give Love To The Children

Give Love to the children, Children need love everyday Give love to the children, Guide them on their way Love's like a burning flame consumes all that stands in the way Love is the only power on earth to take all the hatred away GIVE LOVE TO THE CHILDREN, set the children free To make their own decisions then they will clearly see Love is the sun the moon and the stars love is a golden ring Love is the one thing the whole world desires be it beggar or king GIVE LOVE TO THE CHILDREN youth has not long to stay Love is a long term investment the best you will find any day Love like the rising sun takes all the darkness away Our children will tell their children and their childrens children will say Give love to the children they are our crock of gold and if perchance they ever stray they will come back to the fold Give love to the children the children of today Give love to the children and love will come to stay. Copied from POEMS FOR CHILDREN  by Elizabeth Quinn

MENGATASI ANAK YANG TAKUT PADA BADUT

Badut seringkali dimunculkan  saat pesta ulang tahun anak-anak. Tujuannya antara lain membuat seru dan lucu, dan menghibur anak-anak, sehingga pesta ulang tahun menjadi menyenangkan. Namun, ternyata ada beberapa anak yang justru sangat takut dengan kehadiran badut. Saat badut hadir di tengah-tengah acara, anak tersebut menjerit, gemetar, lari sembunyi, bahkan ada yang menangis ketakutan.  Ketakutan anak yang berlebihan pada badut ini apabila dibiarkan, akan mengganggu aktivitas anak selanjutnya. Mengapa ya anak takut dengan badut ? Ada banyak penyebab, bisa jadi karena sering ditakut-takuti oleh orang terdekatnya, efek menonton film atau game yang menakutkan, karena riasan wajah badut yang menurut anak menyeramkan, atau karena daya imajinasi anak yang menganggap bahwa badut itu jahat. Fobia anak pada badut bisa disembuhkan, dengan bantuan orangtua dan lingkungan di sekitar anak. Beberapa hal berikut ini mungkin bisa membantu mengatasi anak yang takut pada badut: 1. ...

Memuji Anak Jangan Berlebihan

Tribun Kaltim, 22 Januari 2017 Memuji anak memang suatu hal penting, tetapi ketika memuji anak terlalu berlebihan, hal ini malah akan menimbulkan dampak buruk bagi mental dan perkembangan anak. Memuji anak adalah sebuah pekerjaan seni, bukan pekerjaan eksak yang bisa ditentukan rumusnya. Efektivitas pujian tak hanya ditentukan oleh cara kita memuji, tetapi juga dipengaruhi oleh karakter anak dalam merespon pujian. Ada anak-anak yang dipuji sedikit sudah langsung bersemangat. Ada anak yang membutuhkan banyak pujian supaya semangat. Tetapi, ada juga anak-anak yang justru jadi tak semangat kalau terlalu banyak pujian. Berikut ini beberapa tips tentang pujian kepada anak, yang diambil dari beberapa teori pendidikan : 1. Hindari memuji anak secara berlebihan Sebaiknya memuji anak secukupnya. Terlalu banyak pujian akan menjadikan pujian kurang berharga dan tidak bermakna. Anak juga jadi malas untuk mengembangkan potensi dirinya. Selain itu sebaiknya tidak memuji mereka di d...